Jakarta, INDONEWS.ID- Menjelang 3 tahun masa Pemerintahan Jokowi-JK, tepatnya bulan Oktober 2017 sudah banyak sekali pencapaian yang telah dilakukan. Hal ini layak untuk diapresiasi oleh masyarakat Indonesia yang mulai menikmati hasil kerja keras dan cepat yang dilakukan bersama. Demikian diungkapkan Wakil Bidang Pendidikan Rembuk Nasional Deza Ghazfan.
Menurut Deza, ada tiga bidang utama menurut laporan Kantor Staf Presiden Republik Indonesia, yakni percepatan pembangunan infrastruktur, pembangunan manusia, dan melakukan deregulasi kebijakan ekonomi.
Deza menjelaskan, Rembuk Nasional adalah pertemuan para akademisi, praktisi, analis, pelaku usaha, asosiasi, profesi, mahasiswa, LSM, budayawan, seniman, awak media dan masyarakat umum yang akan merembukan berbagai topik permasalahan yang menjadi prioritas pembangunan serta masalah aktual.
Rembuk Nasional 2017 ini, kata Deza, akan memdalami 12 Bidang Rembuk (BR) terkait pembangunan dan masalah nasional yang perlu mendapat perhatian khusus yang akan diusulkan sebagai bahan perbaikan dan percepatan untuk 2 tahun ke depan.bidang rembuk adalah bidang Rembuk tersebut adalah BR#1 Pengelolaan Polhukam dan Ketahanan Nasional, BR#2 Merawat Kebhinnekaan dan Memperkokoh NKRI, BR#3 Menata Ekonomi, Industri dan Perdagangan, BR#4 Mempercepat Pembangunan Infrastruktur dan Konektifitas, BR#5 Menuju Kedaulatan dan Mengelola Keamanan Pangan, BR#6 Menata Pertambangan dan Ketahanan Energi Nasional, BR#7 Kemaritiman dan Pengelolaan Sumber Daya Kelautan, BR#8 Menata Lingkungan, Kehutanan dan Pertanahan, BR#9 Kesehatan Masyarakat dan Kesejahteraan Sosial, BR#10 Pembangunan Sumber Daya Manusia Terperbarukan dan Pendidikan Vokasi, BR#11 Membangun Desa Berbasis Wisata, Budaya dan Industri Kreatif, dan BR#12 Cyber Resilience: Melindungi Pengelolaan Data dan Diseminasi Informasi Nasional.
Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, Rembuk Nasional tahun ini, kata Deza, akan dilakukan dalam 2 tahap yaitu Rembuk Daerah (RD) dan Rembuk Pusat. Rembuk Daerah dilaksanakan di 16 Perguruan Tinggi di 14 Provinsi diantaranya adalah Universitas Cendrawasih- Jayapura (Papua),
Univ. Pattimura (Ambon), Univ. Hassanudin (Makassar), Univ. Samratulangi (Manado), Univ. Mulawarman (Samarinda), Univ. Udayana (Bali), Univ. Airlangga (Surabaya), Univ. Gajah Mada (Yogyakarta), Univ. Diponegoro (Semarang), ITB (Bandung), UI (Depok), IPB (Bogor), Univ.Sriwijaya (Palembang), Univ. Andalas (Padang), Univ. Sumatera Utara (Medan), dan Univ. SyiahKuala (Banda Aceh). Rembuk Daerah BR#10 diselenggarakan pada tanggal 4 Oktober 2017 di Kampus Pleburan, Universitas Diponegoro Semarang yang diikuti dengan kunjungan kerja ke 4 SMK unggulan di kota Kudus.
“Permasalahan, rekomendasi, dan situasi yang di diskusikan di setiap FGD ini akan menjadi bahan masukan untuk REMBUKNAS, yang nantinya dirumuskan menjadi rekomendasi kepada Presiden Jokowi,” ujar Deza dalam siaran tertulisnya yang diterima INDONEWS, Kamis (5/10/2017)
Diantara rekomendasi dan masukan yang terekam dalam rembuk daerah ini termasuk: kebutuhan mapping pendidikan vokasi dengan kebutuhan industri dan ketersediaan SDA lokal,pendidikan karakter adalah dimensi yang sangat perlu diperhatikan dalam rangka membangun sumber daya manusia terbarukan, dan banyak lagi permasalahan mengenai mutu, mengenai akreditasi mengenai kelembagaan maupun kebijakan.