Jakarta, INDONEWS.ID- Maraknya berita hoax atau media bohong yang tersebar di dunia maya membuat Asosiasi Media Digital Indonesia (AMDI) prihatin. Karena itu sebagai, AMDI menolak pemberitaan berbau isu SARA.
Menurut Bendahara Asosiasi Media Digital (AMDI) Drs Asri Hadi, untuk mengantisipasi hal tersebut, pihaknya siap menjadikan dan merangkul media online yang ada di Indonesia bergabung ke AMDI agar dapat menjadi media yang terpercaya dan menolak pemberitaan berbau SARA.
“Kami juga terbuka kerjasama dengan pihak yang awam atau siapapun ingin mensosialisasikan dan memasuki era digital,” kata Asri kepada INDONEWS, Senin (9/10/2017).
Masih menurut Asri Hadi, dalam perkembangannya, organisasi ini berdiri dengan harapan bisa menjadi wadah bagi pebisnis media tradisional cetak yang “hijrah” atau menjadi penopang para start up di media digital.
Menolak media abal-abal,kata Asri yang juga Pemred INDONEWS, penyebar berita hoax atau media penyebar berita kebencian tidak hanya terjadi di Indonesia. Selain memantau dan mengedukasi serta meyakini anggota Asosiasi bekerja profesional sesuai kode etik jurnalistik, yang lebih penting lagi adalah bisa survive menjadi bisnis yang bisa menghidupi keluarga.
Lebih jauh Asri menjelaskan, Asosiasi Media Digital menjadi garda terdepan untuk meliterasi dan mengedukasi start up (media kecil) yang tengah dirintis hingga perusahaan media digital yang sudah bisa menggaji jurnalis serta karyawannya sesuai upah standart upah minimum. (hdr)