Pojok Istana

Buka Kongres Projo, Jokowi Sampaikan Tetap Konsen Bangun Infrastruktur

Oleh : Mancik - Sabtu, 07/12/2019 18:27 WIB

Presiden Joko Widodo saat membuka kongres ke-II relawan Projo di JIExpo, Kemayoran, Jakarta.(Foto:Istimewa)

Jakarta,INDONEWS.ID - Presiden Joko Widodo menyatakan, pembangunan infrastruktur tetap menjadi konsentrasi pemerintah selama lima tahun ke depan. Membangun infrastruktur menjadi salah satu pilihan utama dengan tujuan membuka daerah- daerah yang masih terisolasi di Indonesia.

Jokowi menerangkan, lima tahun kemarin, pemerintah juga fokus membangun infrastrukur karena masih banyak daerah yang tertinggal. Dengan adanya upaya pemerintah seperti ini, arus lintas menghubungkan satu wilayah dengan wilayah lain semakin cepat. 

"5 tahun kemarin kita fokus pembangunan infrastruktur. Belum selesai. Akan kita lanjutkan 5 tahun ke depan," kata Jokowi saat sambutannya saat membuka kongres ke-II relawan Projo di JIExpo, Kemayoran, Jakarta, Sabtu,(7/12/2019)

Jokowi juga menjelaskan manfaat langsung dari upaya pemerintah membangun infrastruktur jalan selama ini. Masyarakat diberikan berbagai macam kemudahan untuk mengakses segala macam kebutuhan yang diperlukan. 

"5 tahun yg lalu saat saya ke Wamena. Rakyat kita itu butuh 4 hari 4 malam berjalan di tengah hutan. Kadang seminggu. 4 hari 4 malam coba bayangkan. Kalau ada yang sakit butuh 4 hari 4 malam. Bayangkan. Ini lah Indonesia yang sangat besar yang nggak mungkin hanya di Pulau Jawa," jelas Jokowi.

Selama lima tahun ke depan, kata mantan wali kota Solo tersebut, pemerintah akan fokus untuk membangun Sumber Daya Manusia(SDM) melalui sektor pendidikan. SDM Indonesia mesti lebih ungul dari negara lain untuk menjemput berbagai macam perubahan dunia informasi dan teknologi saat ini.

"5 tahun ke depan kita ingin prioritas membangun SDM. Kita harus tahu posisinya seperti apa. Pekerja kita sekarang ini 82 persen lulusan SMA, SMK, 65 pesen lulusan SMP, apa artinya? Kita ingin menaikkan, memperbaiki, membenahi sumber daya manusia Indonesia agar bisa bersaing negara lain," tutupnya.*

Artikel Terkait