Pojok Istana

Jokowi Ingin Kesadaan Antikorupsi Ditanamkan Sejak Dini

Oleh : Ronald - Senin, 09/12/2019 15:45 WIB

Presiden Joko Widodo (Foto : Ist)

Jakarta, INDONEWS.ID - Presiden Joko Widodo menginginkan kesadaran antikorupsi ditumbuhkan sejak dini. Menurutnya, langkah tersebut harus dilakukan secara menyeluruh di setiap sekolah. 

"Kenapa di sekolah? Kita tahu, saya kira Pak Mendikbud memiliki 300 ribuan sekolah, ada siswanya 50 juta pelajar. Inilah yang harus menjadi target, karena apapun, demografi kita ke depan, anak-anak inilah yang akan mengisi negara ini di titik-titik jabatan apapun," kata Presiden di SMKN 57 Jakarta, Senin, (9/12/2019).
 
Kepala Negara menyebut pemberian pemahaman sejak dini bisa menumbuhkan kesadaran masyarakat tentang dampak dan bahaya korupsi.
 
"Korupsi itu tidak boleh dilakukan siapa pun, jadi penekanan itu yang ingin kita berikan," kata Jokowi.
 
Penanaman kesadaran antikorupsi tak hanya menyasar para siswa. Pemahaman itu juga bisa menjangkau para guru yang berjumlah sekitar 3,5 juta orang di seluruh Indonesia.
 
"Sekolah tadi masih plus guru, 50 juta siswa plus 3,5 juta guru," kata Jokowi.

Presiden menghadiri pagelaran drama bertema antikorupsi di sekolah itu. Acara itu diselenggarakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dalam rangka memperingati Hari Antikorupsi Sedunia 2019.

Dalam kesempatan tersebut, Presiden juga menjelaskan alasan tak menghadiri peringatan Hari Antikorupsi di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Jokowi sengaja memberikan kesempatan kepada Wakil Presiden Ma`ruf Amin menghadiri acara itu.
 
"Setiap tahun saya hadir. Hanya ini kan Pak Ma`ruf belum pernah ke sana, ya bagi-bagi lah. Masa setiap tahun saya terus? Ini Pak Ma`ruf belum pernah ke sana, silakan Pak Ma`ruf. Saya di tempat lain," tandasnya. (rnl)

Artikel Terkait