Sosial Budaya

Penyakit Akibat Ketiadaan Asisten Rumah Tangga

Oleh : very - Rabu, 20/06/2018 17:45 WIB

Sampah rumah tangga. (Foto: ilustrasi)

Jakarta, INDONEWS.ID - Menjelang lebaran dan 1-2 minggu setelah lebaran biasanya pembantu rumah tangga juga ikut pulang kampung sehingga cenderung rumah kurang dibersihkan tidak seperti biasanya. Disisi lain petugas pembuang sampah juga ikut libur sehingga banyak sampah yang bertumpuk dan belum terangkat.

Dekan Fakultas Obat-obatan Universitas Indonesia Dr.Ari Fahrial Syam mengatakan, keadaaan ini biasanya menyebabkan  lebih banyak lalat pada sampah yang bertumpuk tersebut, tikus-tikus akan lebih banyak berkeliaran karena begitu banyak sampah yang menumpuk selain itu juga nyamuk akan lebih banyak.

“Binatang-binatang yang membawa bibit penyakit ini jika tidak diperhatikan dan tidak dicegah keberadaannya akan membawa dampak juga bagi kesehatan kita. Lalat jelas membawa berbagai penyakit infeksi usus baik yang hanya diare sampai yang berat seperti demam thypoid. Tikus merupakan vector yang penting untuk terjadi penyakit demam kuning atau leptospirosis,” ujarnya melalui siaran pers di Jakarta, Rabu (20/6/2018).

Nyamuk  terutama yang berada sekitar rumah tentu akan menjadi sumber penyakit jika nyamuk tersebut merupakan nyamuk aedes aegypti yang membawa   virus DHF.

Oleh karena itu tetap harus diperhatikan kebersihan didalam dan sekitar rumah, hindari air-air tergenang yang potensial tempat hidupnya jentik  nyamuk pembawa virus maut tersebut. Memang saat ini tidak ada hujan tetapi ketika ada genangan air bersih misal dari air buangan AC atau ari dari kulkas atau dispenser jelas menjadi genangan air bersih yang menjadi tempat tumbuh suburnya jentik-jentik nyamuk aedes aegypti.

“Oleh karena itu berbagai penyakit akibat adanya vektor yang tumbuh subur akibat lingkungan yang tidak bersih harus diantisipasi yaitu infeksi usus, demam typhoid, disentri, leptospirosis dan juga demam berdarah atau DHF,” ujarnya.

Ketidakadaan pembantu termasuk  liburnya jasa katering umumnya  menjadi masalah bagi para ibu rumah tangga yang kebetulan tidak pulang kampung. Mereka cenderung menyimpan makanan sebanyak-banyaknya di kulkas.

Selain itu juga ada kecenderungan untuk menyimpan makanan di meja makan atau pada suhu kamar dalam waktu yang lama. Sehingga pada saat dikomsumsi selanjutnya,  lupa untuk dipanaskan kembali. Pada saat penyimpanan harus tetap diperhatikan makanan yang matang jangan berdekatan dengan makanan yang mentah sehingga makanan yang matang tidak terkonsumsi dengan  bakteri yang kebetulan hidup pada makanan yang mentah tersebut.

Makanan yang terlalu lama disuhu kamar juga cenderung kontaminasi. Yang menjadi masalah kadang kala tidak semua kuman yang mencemari makanan tersebut menyebabkan perubahan bau dan bentuk dari makanan tersebut.

“Oleh karena itu proses pemanasa  makanan tersebut baik secara langsung atau melalui microwave harus tetap dilakukan pada saat makanan tersebut dikonsumsi kembali. Sehingga kejadian keracunan makanan yang kerap terjadi selama seputar lebaran tidak terjadi,” ujarnya.

Ketiadaan  asisten rumah tangga memang akan menjadi masalah tetapi sebagian kita yang memang punya cukup dana akan mengambil pembantu infal yang biayanya juga cukup lumayan.

“Tetapi justru pada kesempatan seperti ini ibu bisa mengajak semua anggota keluarga untuk bahu membahu membersihkan rumah dan bersama-sama untuk masak agar terhindar dari berbagai penyakit yang bisa terjadi akibat ketiadaan pembantu ini,” pungkasnya. (Very)

 

Artikel Terkait