Pojok Istana

Masuknya Erick Thohir, Kombinasi Antara Orang Berlatar Politik dan Kaum Profesional

Oleh : very - Sabtu, 08/09/2018 12:51 WIB

Presiden Joko Widodo berjabat tangan dengan Erick Thohir, sesat setelah penunjukan dirinya sebagai Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi-Maruf. (Foto: Kompas.com)

Jakarta, INDONEWS.ID - Pengusaha Erick Thohir dipercaya menjabat sebagai Ketua Tim Kampanye Nasional Joko Widodo-Ma`ruf Amin untuk Pemilihan Presiden 2019 mendatang. Hal tersebut diumumkan sendiri oleh Joko Widodo pada Jumat (7/9/2018) malam di Rumah Cemara, Menteng, Jakarta Pusat.

Pengumuman itu turut dihadiri calon wakil presiden Ma`ruf Amin, Wakil Presiden Jusuf Kalla, dan seluruh sekretaris jenderal partai politik pengusung Jokowi-Ma`ruf.

Abdul Kadir Karding mengatakan bahwa tidak ada intervensi dalam pemilihan Erick sebagai ketua tim kampanye. Sembilan parpol penyokong Jokowi memberikan ruang sebebas-bebasnya bagi Jokowi untuk memilih sendiri ketua tim kampanyenya.

"Itu idenya dari Pak Jokowi sendiri. Kita-kita (parpol pengusung) juga enggak mengusulkan siapa-siapa. Karena kita fokus memberikan ruang yang full kepada Pak Jokowi untuk memilih," ujar Karding.

Jokowi memang mempunyai alasan tersendiri dalam memilih Erick. Erick dicatat mempunyai perusahaan media massa, klub sepak bola, klub bola basket hingga yang paling anyar yakni menjabat ketua pelaksana Asian Games 2018, Inasgoc.

"Setiap hal yang beliau pimpin itu selalu mendapatkan kesuksesan. Terakhir kita masih ingat beliau Ketua Inasgoc di Asian Games 2018," ujar Jokowi.

Bagi Jokowi, masuknya Erick Thohir sebagai ketua tim kampanye akan terjadi kombinasi yang baik antara orang-orang dengan latar belakang politik dan orang-orang yang murni profesional di dalam tim.

Lagipula, menurut Jokowi, jabatan ketua tim kampanye nasional sebenarnya tidak mutlak harus diserahkan kepada sosok dengan latar belakang politik. Sebab, ketua tim kampanye lebih menjalankan fungsi manajemen dan harmonisasi kerja unsur-unsur di dalam tim.

"Jadi ini bukan urusan berpolitik saja ya. Ini juga urusan manajemen. Mengelola kampanye ini sehingga bisa berjalan dengan baik," ujar Jokowi.

Jokowi merasa sosok berlatar belakang politik sudah banyak yang masuk di dalam tim kampanye nasional. Mulai dari para sekjen hingga ketua umun parpol pendukungnya. "Unsur politiknya kan sudah banyak sekali. Sekjen-sekjen kurang politik apa? Di dewan penasehat juga semuanya ketua partai. Dewan pengarah juga ada Pak JK, sehingga ketua umumnya kita berikan ke seorang profesional muda, pengusaha, yaitu Erick Thohir," lanjut dia.

Rencananya, Rabu (12/9/2018) mendatang, Erick akan memimpin rapat bersama tim kampanye untuk yang pertama kalinya.

Erick mengaku bersedia menjadi ketua tim kampanye Jokowi-Ma`ruf lantaran terpukau dengan cara kerja mantan Gubernur DKI Jakarta itu. "Apa yang saya dapat lihat dari Pak Joko Widodo sendiri kekuatan beliau sebagai hati nuraninya untuk rakyat dan untuk membangun Indonesia itu jadi pilihan saya," kata Erick.

"Justru yang mempengaruhi saya daripada track record (rekam jejak) beliau (Jokowi) sebelumnya," ujar Erick.

Ia mengatakan selama ini dirinya memang berkecimpung di dunia bisnis. Namun, ia meyakini bahwa pilihannya untuk masuk ke dunia politik sudah benar lantaran kepercayaanya terhadap rekam jejak Jokowi. "Jadi bukan istilahnya di sini saya melihat sebuah visinya beliau tetapi justru yang mempengaruhi saya daripada track record beliau sebelumnya," lanjut Erick.

Erick Thohir lahir di Jakarta, 30 Mei 1970. Pada tahun 1993, Erick lulus program Master of Business Administration dari Universitas Nasional California, Amerika Serikat. Sebelumnya, ia memperoleh gelar sarjana dari Glendale University. Sekembalinya ke Indonesia, Erick meneruskan bisnis ayahnya di bidang restoran, yakni Hanamasa dan Pronto. Ia juga memulai bisnisnya sendiri di bidang media pada 1993 dengan mendirikan Grup Mahaka. (Very)

Artikel Terkait