Politik

Presiden Jokowi : Bangsa Indonesia Jangan Terpecah Karena Pemilu 2019

Oleh : luska - Minggu, 27/01/2019 15:30 WIB

Presiden Jokowi menghadiri Harlah ke-73 Muslimat NU di GBK, Jakarta.(Indonews.id/Luska)

Jakarta, INDONEWS.ID - Presiden RI Jokowi (Joko Widodo) mengingatkan pentingnya menjaga toleransi serta memelihara kesatuan dan persatuan. Jangan hanya gara-gara beda pilihan dalam Pemilu berselisih.

"Saya ingatkan bahwa negara kita Indonesia penduduk muslim terbesar di dunia. Kita sering lupa ini," kata Jokowi dalam sambutan Harlah ke-73 Muslimat NU (Nahdlatul Ulama) di Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu (27/1/2019).

Dalam Harlah yang dihadiri perwakilan dari seluruh Indonesia, termasuk 40 perwakilan dari Papua, Jokowi menyatakan perbedaan itu sunatullah.

"Indonesia dianugerahi berbeda- beda, bermacam-macam. Semuanya sudah menjadi sunatullah, hukum Allah, marilah kita menjaga nila-nilai toleransi, saling menghargai saling menghormati di antara suku. Ada perbedaan agama yang kita miliki," ujarnya.

Memasuki tahun politik, Jokowi mengingatkan bangsa Indonesia untuk tidak terpecah gara-gara pilkada atau pilpres.

"Jangan sampai saling lupa antar kampung tidak saling ngomong. Antara tetangga tidak saling sapa. Di dalam majelis ta`lim (juga) loh. Apakah ini benar? Benar gak? Jangan seperti itu. Boleh ndak saling menghina? Boleh gak saling mengejek? Kita ini saudara sebangsa dan setanah air," kata Jokowi.

Dalam Harlah ke-73 Muslimat NU ini Presiden RI Jokowi juga sempat menyapa perwakilan Muslimat dari sejumlah daerah seperti dari Sumatra Utara, Lampung, Palembang, Papua dan Jawa Barat.

"Ada juga dari Jabar. Mana Jabar? Sampurasun!" sapanya dalam ucapan karuhun Sunda.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) hadir dalam peringatan Hari Lahir (Harlah) ke-73 Muslimat Nahdhatul Ulama (NU), di Stadion Utama Gelora Bung Karno, ditemani Ibu Negara Iriana Jokowi.

Jokowi bersama Irian masuk ke dalam stadion sekitar pukul 07.20 WIB. Jokowi bersama rombongan langsung disambut salawat badar oleh ribuan jemaah Muslimat NU. Salawat badar dipimpin oleh Hadad Alwi.

Jokowi dan Iriana turut didampingi Ketua Umum PP Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan. Jokowi juga didampingi Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Desa Eko Putro Sanjoyo, serta Ketua Panitia Harlah ke-73 Muslimat NU Yenny Wahid.

Jokowi yang mengenakan baju koko putih dengan balutan jas hitam dan sarung menyalami ibu-ibu yang berdiri di sisi kanan dan kiri tempat dia berjalan.

Iriana juga terlihat menyambangi para ibu-ibu. Para peserta Harlah Muslimat antusias dihampiri oleh orang nomor satu di Indonesia itu.

Di panggung utama sudah ada Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Wiranto, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Ketua PBNU Said Aqil Siradj, Rais Aam Syuriyah PBNU KH Miftahul Akhyar, istri presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid alias Gus Dur Sinta Wahid, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan dan Wakil Gubernur Jawa Timur terpilih Emil Dardak. (Lka)

Artikel Terkait