Nasional

Bangun Politik Dinasti, BEM SI Sebut Jokowi Telah Khianati Reformasi

Oleh : very - Jum'at, 20/10/2023 20:18 WIB

Sebuah spanduk yang terpampang di jalan dalam aksi demonstrasi massa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI), mantan aktivis 98 dan berbagai elemen masyarakat, hari ini, Jumat (20/19). (Foto: Ist)

 

Jakarta, INDONEWS.ID – Ribuan massa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI), mantan aktivis 98 dan berbagai elemen masyarakat, menggeruduk Istana Negara, Jakarta Pusat hari ini, Jumat (20/19).

Sekitar pukul 14.00 WIB para mahasiswa dari berbagai kampus mulai berdatangan ke Patung Kuda, Wiwaha, Jakarta Pusat.

Aksi BEM SI tersebut merespons putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang dinilai dapat melanggengkan praktik Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN), yang telah menjadi amanat reformasi.

Aksi hari ini bertepatan dengan momentum 9 tahun pemerintahan Presiden Joko Widodo berkuasa.

Menurut salah satu perwakilan BEM, Jokowi telah mengkhianati reformasi.

Dia menyebutkan bahwa terjadi berbagai kemunduran selama Jokowi memimpin baik kemunduran ekonomi, hukum, HAM, demokrasi maupun politik.

Koordinator Media BEM SI Ragner Angga mengatakan, unjuk rasa tersebut untuk mengkritisi Presiden Jokowi yang menunjukkan gelagat hendak melanggengkan kekuasaannya.

Angga menyebut putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang memungkinkan capres/cawapres berusia di bawah 40 tahun asalkan telah berpengalaman sebagai kepala daerah merupakan pintu bagi Jokowi untuk memperpanjang kekuasannya dengan mendorong anaknya, Gibran Rakabuming Raka menjadi cawapres.

"BEM SI berpandangan bahwa Jokowi telah mengkhianati reformasi,” ucap Angga seperti dikutip dari jpnn.com.

BEM SI juga mengecam aksi aparat yang menggeledah para calon peserta aksi.

Menurut siaran pers BEM SI, penggeledahan itu dilakukan di beberapa titik, salah satunya Stasiun Gondangdia di Jakarta Pusat. ***

Artikel Terkait