Nasional

Soal Karhutla, Baru 5.000 Orang di Riau Dapat Pelayanan Safehouse dari Kemensos

Oleh : Rikard Djegadut - Jum'at, 27/09/2019 12:01 WIB

Foto Ilustrasi (Sumber: Kompas)

Jakarta, INDONEWS.ID - Menteri Sosial (Mensos) Agus Gumiwang menyampaikan amanat tentang peran Kementerian Sosial (Kemensos) dalam penanganan dan pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) yakni kembali ke Undang-Undang No 24/2007 tentang penanganan bencana.

Ada tiga Faktor terkait penanganan bencana tersebut, yakni faktor alam, manusia, dan non alam. Terkait kasus terakhir yang terjadi di tahun 2019 ini, ditemukan lebih banyak akibat ulah manusia sehingga bisa dikatakan ini adalah bencana alam.

Demikian disampaikan Staf Ahli Menteri Bidang Teknologi Kesejahteraan Sosial Kemensos Syahabuddin dalam Diskusi Media Forum Merdeka Barat (Dismed FMB’9) dengan tema "Penangangan Kesehatan, Pendidikan, dan Sosial Bencana Karhutla" di Ruang Serba Guna Gedung Utama Kemkominfo, Jakarta, Rabu (25/9/2019).

“Karhutla yang paling parah ada di 6 provinsi. Kemensos bertanggung jawab juga saat terjadi kondisi tanggap darurat. Kami siapkan di dinas-dinas sosial di masing-masing wilayah, sampai layanan psikososial jika sampai ada yang mengalami stres dan lainnya,” jelas Syahabuddin.

Pihak Kemensos juga, menurut Syahabuddin, menyiapkan ruangan tertutup atau safehouse yang asapnya tidak akan bisa masuk ke ruangan. Hingga saat ini sudah diluncurkan 47 unit. Sekitar 5.000 orang di Riau sudah mendapatkan pelayanan safehouse.

“Kemensos punya dinas di tingkat provinsi dan Kabupaten/kota. Mereka yang akan bergerak di tingkat wilayahnya masing-masing. Kita sampai menyiapkan rumah sakit rujukan, khususnya untuk para petugas dari Kemensos wilayah. Kita juga menyiapkan pemenuhan kebutuhan dasar keluarga,” jelas Syahabuddin. 

Untuk petugas inti di lapangan, Syahabuddin menjelaskan, tergabung dalam Tagana (Taruna Siaga Bencana). Mereka selalu sigap mulai dari melakukan penyemprotan di wilayah Karhutla sampai membuat dapur umum di lokasi pengungsian.

“Hingga saat ini, kita sudah siapkan shelter di 16 daerah yang dinilai akan mengalami Karhutla, seperti Sumsel, Jambi, Bengkulu, Kalbar, Kalsel, dan lainnya. Safehouse yang sudah ada dan beroperasi dengan baik ada di Kalimantan Selatan,” ungkap Syahabuddin.

Artikel Terkait