Olah Raga

Demo Masyarakat Diaspora NTT, PSSI Bentuk Tim Investigasi Dadakan

Oleh : very - Jum'at, 20/12/2019 16:01 WIB

Demonstrasi ratusan masyarakat diaspora Nusa Tenggara Timur (NTT) yang berlangsung hari ini di depan kantor PSSI, Jumat (20/12). (Foto:Ist)

Jakarta, INDONEWS.ID -- Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) membentuk tim investigasi dadakan untuk menangani kisruh yang terjadi di Liga 3 babak 32 besar Nasional beberapa waktu lalu. Hal itu untuk menanggapi aksi demonstrasi ratusan masyarakat diaspora Nusa Tenggara Timur (NTT) yang berlangsung hari ini di depan kantor PSSI.

"Saya ditunjuk oleh pimpinan PSSI untuk melakukan investigasi kisruh yang mengakibatkan PSN didiskualifikasi," kata anggota tim investigasi Joko Purwoko di kantor PSSI, Jakarta, Jumat (20/12).

Ketika ditanya surat keputusan pembentukan tim investigasi dan legalitas hukumnya, Joko mengatakan bahwa dirinya baru ditugaskan secara lisan oleh pimpinan pada hari ini juga.

"Pak Ketum sedang sakit jadi tidak bisa menerima bapak-bapak di sini. Pak waketum 1 lagi umroh dan waketum 2 lagi di luar negeri. Kita sudah ada konsep surat keputusan itu tapi masih menunggu pimpinan untuk tanda tangan," imbuhnya seperti dikutip dari siaran pers.

Sementara itu perwakilan warga diaspora NTT mengungkapkan sejumlah tuntutan berdasarkan bukti-bukti yang sudah diserahkan pada Rabu (17/12). Akan tetapi PSSI memutuskan menyerahkan semua proses pada panitia lokal.

"Kami minta keadilan, kami sudah serahkan bukti-bukti ke PSSI tapi hasilnya tidak ada. Apalagi ini tim investigasi, minta maaf ini dibentuk dadakan, benarkan ?," kata Wilfrid Ebit salah satu perwakilan warga NTT.

Meski dibentuk dadakan, Joko berjanji akan melanjutkan tuntutan kepada pemimpin PSSI. Dia juga berjanji akan segera melakukan investigasi dalam waktu dekat.

Masyarakat yang turun ke jalan pun berjanji akan mendatangkan masa yang lebih banyak apabila PSSI tidak mengindahkan tuntutan mereka. Adapun demonstrasi tersebut sempat menghambat lalulintas di sekitar gedung FX Sudirman yang menjadi markas PSSI, sehingga aparat kepolisian pun dikerahkan mengatur dan menjaga ketertiban.

Sebelumnya, PSN Ngada asal NTT yang sedang berlaga di Liga 3 Nasional didiskualifikasi oleh panitia pelaksana. Finalis Liga Nusatara 2016 itu diduga memainkan pemain yang tidak sah pada laga terakhir babar grup melawan Putra Sunan Giri (PSG Gresik) yang berlangsun di stadion Joko Samundro, Gresik (16/12).

Salah satu pemain PSN yang tidak sah tersebut menurut match commisioner telah mendapat kartu kuning pada dua laga sebelumnya, sehingga dinyatakan mendapat akumulasi kartu kuning. Akan tetapi PSN memiliki bukti berupa video dari 3 kanal Youtube yang menunjukan tidak adanya pelanggaran kartu kuning oleh pemain yang dinyatakan tidak sah pada pertandingan keduanya.

PSN pun harus menanggung sanksi berupa pengurangan 3 poin dimana seharusnya PSN lolos sebagai runner up grup. PSN juga dinyatakan didiskualifikasi dan posisinya kemudian digantikan PSIL Lumajang yang berada di posisi tiga grup. Selain itu PSN juga di denda Rp30 juta. (Very)

Artikel Terkait