Nasional

Dirjen Bimas Katolik Beragama Islam, Netizen: Coba Dibalik, Bisa Dituduh Penistaan

Oleh : Rikard Djegadut - Minggu, 09/02/2020 09:30 WIB

Wamenag Zainut Tauhid (Foto: Ist)

Jakarta, INDONEWS.ID - Polemik soal posisi Direktur Jenderal Bimas Katolik Kementerian Agama yang diisi pejabat beragama Islam ramai diperbincangan di sosial media. Posisi itu saat ini dijabat oleh HM Nur Cholis Setiawan sebagai pelaksana tugas (plt).

Soal polemik ini, netizen pun berkomentar secara beragama. Namun sebagian besar, para warga net menolak kebijakan kemenag soal penunjukkan pelaksana tugas (Plt) untuk posisi Dirgen Bimas Katolik ini.

Salah satu akun bernama Arus Sulistyo melalui akun sosial media facebooknya mengatakan tindakan tersebut bisa disebut peninstaan andai saja posisinya dibalik yakni jika Bimas Islam diisi penjabat beragama Katolik.

"Coba kalau dibalik bisa dituduh sbg penistaan," tulis akun itu @Arus Sulistyo.

"Sebaiknya posisi itu diisi dng yg kompeten. Dan itu teknis kalau sdh bicara golongan, buat planning lah bagian sdm kemenag, kalau ga bisa maka copot aja menterinya," terang akun @Dodo Suharso menimpali.

Akun Santetonea mempertanyakan ketidakadilan di kementerian agama. Ia kemdudian mempersoalkan kebijakkan kemenag yang dinilainya begitu bodoh.

"Jadi buat apa ada departemen agama kalau ga adil? mau ngeles adil hanya milik tuhan? ya betul tp masa sebodoh itukah sampai seperti ini? Ngurusin umat lain harus, kalau ngurusin umat sendiri belum tentu becus. LOL," tulis aku itu.

berbeda dengan akun Legawati yang meminta publik untuk tidak usah mempeributkan polemik penunjukkan plt Dirjen Bimas ini.

"Ngapain pada ribut sih..kan cuman plt. Hanya mengerjakan tugas administratif sambil menunggu pejabat baru. Kenapa dia yg dipilih, karena gak ada calon pejabat pengganti yg beragama katolik yg setara pangkat eselonnya. Lagian plt itu tidak d perbolehkan mengambil.kebijakan strategis." unkap Legawati.

Sebelumnya, Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) pun ikut berkomentar. Sekretaris Komisi Kerasulan Awam KWI Paulus Christian Siswantoko mengatakan pihak KWI sangat memahami kondisi tersebut.

"Kami sangat memahami hal itu terjadi karena masalah aturan, di mana di Bimas Katolik memang mungkin belum ada yang eselonnya bisa untuk menjadi Plt Dirjen Bimas Katolik Kemenag. Sebelum Pak HM Nur Cholis Setiawan ini, Pak Muhammadiyah Amin juga menjadi Plt Dirjen Bimas Katolik," kata Sekretaris Komisi Kerasulan Awam KWI Paulus Christian Siswantoko melansir detikcom, Sabtu (8/2/2020).

Romo Siswantoko mengatakan KWI sejauh ini tidak mempermasalahkan hal tersebut. Apalagi, menurutnya, tugas plt lebih ke hal-hal yang menyangkut administrasi, bukan kebijakan-kebijakan yang bersifat strategis.

"Pak HM Nur Cholis Setiawan juga nanti pasti akan dibantu oleh teman-teman dari Bimas Katolik dalam banyak hal," ucap Siswantoko.

Romo Siswantoko menambahkan ada sisi positif yang bisa diambil dari keadaan tersebut. Dia berharap hubungan antarumat beragama jadi semakin harmonis.

"Sisi positif yang bisa diambil dari keadaan ini adalah dengan Plt Dirjen Bimas Katolik yang beragama Islam, semoga relasi masyarakat Islam dan Katolik bisa semakin baik, lebih-lebih untuk keadaan saat ini. Kerukunan, kedamaian, dan hidup bersama dalam perbedaan bisa lebih ditingkatkan dan diwujudnyatakan," ujarnya.*(Rikardo).

 

Artikel Terkait