Nasional

Mencemaskan! Fakta Terkait Kematian Akibat Corona di Italia Capai 368 Orang dalam Sehari

Oleh : Rikard Djegadut - Selasa, 17/03/2020 11:30 WIB

Kota Milan sepi pengunjung menjadikan kota itu seperti

Jakarta, INDONEWS.ID - Italia melaporkan jumlah angka kematian akibat virus corona atau Covid-19 mencapai 1.809 orang.

Seperti dikutip dari Channel News Asia Senin (16/3), dalam satu hari kemarin, tercatat sebanyak 368 orang meninggal. Angka ini menjadi rekor kematian tertinggi di Eropa sejak Wabah virus corona jenis baru ini muncul.

Sampai Minggu, jumlah kasus yang tercatat di Italia mencapai 24.747 dan 1.809 kematian. Hal ini menjadi peringatan bagi negara-negara Eropa lainnya melihat peningkatan tajam dalam kasus-kasus selama beberapa hari terakhir yang kian mengkhawatirkan.

Lombardy, wilayah berpenduduk padat di sekitar pusat keuangan Milan, menjadi wilayah paling terdampak dengan kasus kematian mencapai 1.218.

Gubernur Lombardy, Attilio Fontana mengatakan situasi di wilayahnya memburuk.

"Kami semakin menuju titik dimana kami tak lagi mampu menyadarkan orang-orang karena kami akan kekurangan tempat tidur ICU. Kami memerlukan alat bantu pernapasan yang sayangnya tak bisa kami dapatkan," jelasnya kepada saluran Sky TG24.

"Segera ketika alat bantu pernapasan itu datang dari luar negeri, kami akan siap mengatasinya," tamban Fontana.

Wilayah Lombardy mencatat 1.218 kasus kematian karena Covid-19 dalam tiga pekan terakhir, lebih dari setengah dari kasus di negara Eropa lainnya. Selain itu jumlah kasus infeksi sebanyak 13.272 dan 767 pasien dirawat di ICU.

China Suply Masker

Wali Kota Milan, Beppe Sala menyampaikan telah mengirim masker dari China untuk membantu mengatasi kekurangan.

"Milan selalu memiliki hubungan sangat baik dengan sejumlah kota utama di China dan saya telah menelepon dalam beberapa hari terakhir untuk mencari masker," jelasnya.

Pengiriman pertama, kata Beppe sudah tiba dan pemerintah sudah mendistribusikannya ke dokter-dokter di kota itu.

"Pengiriman pertama tiba (Jumat) dan kami sekarang akan mendistribusikan ke dokter-dokter, ke pegawai kami."

Komisi Eropa juga mengumumkan pengiriman segera 1 juta masker dari Jerman.

Situasi tetap kritis kendati Lombardy dipuji WHO memiliki sistem kesehatan kelas dunia karena peralatan dan penanganan para pekerja medisnya.

Kekurangan Ambulans

Anggota Dewan Kesejahteraan Lombardy mengatakan kepada wartawan pada Sabtu bahwa tak ada lagi ambulan di sekitar Milan.

Gubernur Veneto, Luca Zaia menyerukan warganya agar tetap terisolasi untuk mencegah membeludaknya rumah sakit.

"Jika Anda tidak mematuhi aturan, sistem kesehatan akan kacau dan saya harus menerapkan jam malam," tegasnya.

Sementara itu, Perdana Menteri Italia Giuseppe Conte menegaskan pemerintahnya sangat memperhatikan situasi di wilayah utara.

Pemerintahannya dijadwalkan mengumumkan rencana baru penanganan krisis termasuk tindakan bantuan keringanan bagi para keluarga seperti menggaji pensiunan dan bantuan untuk wiraswasta.*(Rikardo).

Artikel Terkait