Daerah

Polisi Diserang Anggota Teroris di Poso, 1 Terluka

Oleh : Ronald - Rabu, 15/04/2020 18:59 WIB

Polisi jadi korban penembakan anggota teroris di Poso, Sulawesi Selatan pada Rabu (15/4/2020). (Foto : Ilustrasi)

jAKARTA, INDONEWS.ID - Seorang anggota polisi diserang orang tak dikenal saat berjaga di wilayah Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, Rabu (15/4/2020).

Pelaku penyerangan dan penembakan yang berjumlah dua orang tersebut merupakan buronan atau Daftar Pencarian Orang (DPO) dari kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) jaringan Ali Kalora Cs.

Kedua pelaku itu yakni Ali alias Darwin Gobel dan Muis Fahron alias Abdullah yang menyerang anggota polisi didepan Bank Mandiri Syariah, Poso, Sulawesi Tengah (Sulteng). 

"Iya (kelompok MIT), masuk dalam DPO. (Kedua pelaku) Ali alias Darwin Gobel & Muis Fahron alias Abdullah," kata Kabid Humas Polda Sulteng Kombes Pol Didik Supranoto kepada wartawan di Jakarta, Rabu (15/4/2020). 

Menurut Didik, pelaku menargetkan anggota kepolisian yang sedang berjaga tersebut dan bukan merupakan usaha perampokan

Dalam peristiwa penyerangan tersebut, salah satu anggota polisi tertembak di bagian dada. Kemudian dua pelaku langsung melarikan diri dan dilakukan pengejaran oleh anggota polisi dari Polres Poso dan personil gabungan TNI-Polri yang tergabung dalam operasi tinombala Poso. 

"Terjadi penyerangan ke polisi di salah satu bank sekitar pukul 09.00 Wita pagi tadi. Satu polisi tertembak di bagian dada. Setelah itu dua pelaku kabur. Kemudian dilakukan pengejaran oleh sejumlah personel Polres Poso ke arah pelaku melarikan diri," ujar Didik.    

Saat akan ditangkap, dua pelaku berusaha melawan anggota polisi, dan kemudian dilumpuhkan dan meninggal dunia. "Setelah itu mereka tertangkap dan masih melakukan perlawanan. Sehingga pihak kepolisian melumpuhkan hingga mereka meninggal dunia," jelasnya.         

Sementara anggota polisi yang mengalami luka tembakan, saat ini kondisinya masih stabil dan akan menjalani perawatan di RS Bhayangkara, Sulteng. 

"polisi (luka tembakan) sekarang  dirawat di RS Poso, dan mau dirujuk ke RS Bhayangkara," ucap Didik. 

Pihak kepolisian dan Satgas Tinombala telah melakukan pengejaran terhadap anggota MIT yang statusnya sebagai DPO. Namun Didik tidak menjelaskan secara lebih detail mengenai jumlah kelompok MIT yang masih buron. 

"Iya tetap kita lakukan pengejaran (anggota MIT). Nanti saya cek sisa jumlah DPO," tegasnya. (rnl)

Artikel Terkait