Nasional

Siti Fadilah Supari Minta Pemerintah Produksi Vaksin Virus Corona

Oleh : Mancik - Senin, 18/05/2020 11:03 WIB

Mantan Menteri Kesehatan, Siti Fadilah Supari. (ANTARA FOTO)

Jakarta, INDONEWS.ID - Mantan Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari menekankan pentingnya kemandirian bangsa Indonesia dalam bidang kesehatan,terutama dalam menangani wabah virus corona. Penekanan ini disampaikan Supari berkaitan dengan upaya pendiri Microsoft Bill Gates memproduksi vaksi virus corona untuk digunakan di seluruh dunia.

Berkaitan dengan vaksin Covid-19, Siti Fadilah Supari mendorong pemerintah Indonesia secara mandiri memproduksi vaksin dengan penelitian beradasarkan sampel virus yang ada di Indonesia sendiri. Penggunaan vaksin dari luar dinilai menjadi ancaman tersendiri terhadap ekonomi negara.

"Di samping itu kalau kita mendengarkan Bill Gates dan kawan-kawan yang sudah invest dananya di dalam bisnis vaksin dunia, mau tidak mau kita ya harus ikutin maunya mereka maka kita harus perpanjang PSBB, diam saja di rumah. Ekonomi kita akan nyungsep lebih dalam lagi sampai 2021 berakhir," kata Siti dalam keterangan tertulisnya, sebagaimana dilansir CNNIndonesia.com, Jakarta, Senin,(18/05/2020)

Pengembangan sistem vaksin terhadap suatu penyakit, kata Siti, perlu upaya mandiri dari sebuah negara.Indonesia, tegas Siti, memiliki kemampuan untuk mengembangkan vaksin anti virus corona yang sedang melanda Indonesia dan dunia.

Siti secara pribadi tidak menyakini kemampuan pendiri Microsoft Bill Gates dalam mempruksi vaksin anti virus corona. Selain itu, vaksin tersebut tidak akan cocok digunakan oleh masyarakat yang sudah terifeksi virus corona di Indonesia.

"Apakah itu yang kita pilih? Tunggu vaksin yang belum tentu jadi dan belum tentu cocok. Berpikirlah saudaraku se-Tanah Air," pintah Siti.

Siti kembali menegaskan, vaksin corona yang sedang diproduksi oleh Bill Gates, tidak akan cocok digunakan di Indonesia. Karena itu, ia meminta, masyarakat untuk waspada dengan rencana dari pendiri Microsoft tersebut.

"Kita harus hati-hati di sini, berarti vaksin yang sedang mereka bikin berasal dari virus yang karakternya berbeda dengan vìrus yang ada di Indonesia, maka tidak akan kompatibel dengan kita (tidak cocok sehingga tidak akan efektif)," tutupnya.*

 

 

 

 

 

 

Artikel Terkait