Nasional

Ungkap Kebencian pada Jokowi, Tengku Zul: Kalau Jokowi Wafat, Saya Siap Bantu Ma`aruf

Oleh : Rikard Djegadut - Selasa, 23/06/2020 12:30 WIB

Sekjen MUI Tengku Zulkarnaen (Foto: Ist)

Jakarta, INDONEWS.ID - Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI) Ustaz Tengku Zulkarnain secara blak-blakan mengungkapkan alasan dirinya tidak pemerintahan Joko Widodo atau Jokowi.

Mirisnya, Tungku Zul mengungkapan dirinya akan memberikan dukungan pada pemerintah jika Jokowi sudah wafat dan Ma`aruf jadi presidennya. Ia menambahkan, karena ada Presiden Jokowi di samping Maruf Amien, maka ia hanya bisa memberi dukungannya separuh saja.

"Tapi ada Jokowi di situ ya separuh-separuh. Kalau Jokowi wafat Kyai Maruf jadi presiden, baru saya banyak membantu. Tapi kalau salah tetap kritik," kata Tengku Zul saat menjadi narasumber tayangan kanal YouTube Refly Harun yang diunggah pada Senin, (22/6/2020).

Mendengar pernyataan Tengku Zul itu, Refly Harun tampak sedikit kaget, "Wah ini pernyataan keras, nih."

"Saya memang begitu sama Kyai Maruf, saya kalo sama Kyai Maruf tanpa risau. Saya bergaul 22 tahun sama Kyai maruf beliau ketua umum, saya wakil sekjend," kata Tengku Zul.

"Kalau Kyai Maruf jadi presiden saya tim kampanyenya, pakai duit saya," tambah Tengku Zul.

Lebih lanjut ia membeberkan alasanya membeci sedemikan rupa terhadap Jokowi adalah karena PDIP. Tengku Zul mengaku dirinya tidak cocok dengan Joko Widodo karena partai yang mengusungnya yakni PDI-P.

"Tetapi saya enggak mau sama Pak Jokowi, karena di belakang Pak Jokowi siapa? Saya enggak cocok. Ada PDIP di situ kan saya enggak cocok," kata Tengku Zul.

Tengku Zul membeberkan alasan ketidakcocokannya dengan PDIP yang dinilainya tidak memiliki sikap dalam memperjuangkan agama. Ia lantas menyinggung soal sikap DPR dari fraksi partai berlogo banteng tersebut yang memilih walkout dalam pembahasan UU Pornografi dan UU Pendidikan.

"Coba UU pendidikan, Bang Rafly masih ingat pasal 12 a, tiap-tiap anak didik berhak mendapat pendidikan agama, sesuai agama yang dianutnya, dengan diajarkan guru yang seagama yang dianutnya. Ini kok walkout," ujar Tengku Zul.

Di sisi lain, Tengku Zul juga bercerita bahwa dirinya pernah membahas soal pendapatnya kepada PDIP dengan almarhum Taufiq Kiemas yang merupakan politikus sekaligus suami dari Ketum PDIP, Megawati Soekarnoputri.

"Waktu itu ditawari jadi DPR RI dari PDIP, saya bilang saya enggak mau karena kalian cenderung sekuler. Taufiq Kiemas bilang gini, "kapan PDIP jadi hijau kalau alim ulama enggak mau datang ke PDIP?"" kata Tengku Zul menirukan ucapan Taufid Kiemas.

Mendengar pernyataan Taufiq, Tengku Zul sempat termenung. Namun, ia bersikukuh dengan pendiriannya.

"Saya bilang begini lah, "Bang, jadikan dulu PDIP jadi hijau, baru saya masuk. Saya khawatir kalau saya masuk bukan PDIP yang jadi hijau tapi saya yang jadi merah," kata pria berdarah Melayu Deli tersebut.

Artikel Terkait