Sosok

Kisah Haru Jenderal Arman Hampir Terbunuh oleh Gembong Narkoba Internasional di Laut

Oleh : Rikard Djegadut - Minggu, 28/06/2020 06:01 WIB

Pemred INDONEWS Drs Asri Hadi MA bersama Irjend pol Arman Depari Deputi pemberantasan BNN dan Pemred matranews saat menghadiri hari Anti narkoba internasional di Jakarta.(Foto: Ist)

Jakarta, INDONEWS.ID - Hari Anti Narkotika Internasional (HANI 2020) yang jatuh pada Jumat (27/6) kemarin, membuat Deputi Pemberantasan Badan Narkotika Nasional (BNN) Irjen Pol Arman Depari blak-blakan bicara pengungkapan kasus narkoba di Tanah Air yang ditanganinya.

Beberapa pengungkapan kasus narkoba di Indonesia, sempat menjadi perbincangan masyarakat. Salah satu yang menonjol adalah kasus Freddy Budiman yang viral di tahun 2014 hingga 2016.

Freddy Budiman adalah seorang bandar narkoba terbesar di Indonesia yang sudah dieksekusi mati.

Salah satu yang berkesan dan menyita perhatian publik Indonesia adalah saat Arman menangkap sindikat narkoba internasional di tengah laut. Saat itu, seorang gembong narkoba merebut senapan serbu Steyr milik anggotanya.

"Pernah suatu kali kita melakukan operasi di laut, setelah kita tangkap ada orang Somalia yang terkenal perampok di negaranya, sempat merebut senjata kita. Senjata Styer, senjata tempur. Salah satu senjata yang paling canggih di dunia,”ujar Arman di podcast milik Deddy Corbuzier, Sabtu (27/6/2020).

Setelah berhasil merebut senjata milik salah satu anggota BNN tersebut, pelaku langsung mengarahkan ke arah semua anggota. Pelaku pun menarik pelatuk senjata dan menembakannya. Namun anehnya, senjata itu gagal memuntahkan peluru.

“Senjata itu diarahkan ke kita tapi tidak meledak dan pelatuknya juga ditarik. Saya enggak tau senjata itu macet apa tidak. Tapi setelah kita cek, senjata itu tidak macet dan tidak meledak,” pungkasnya.*

 

Artikel Terkait