Nasional

Pengukuhan Pengurus GP Jamu Secara Online Bersama Ketua Badan POM

Oleh : luska - Rabu, 15/07/2020 14:01 WIB

Jakarta INDONEWS.ID - Era Pandemi Covid-19 yang merambah keseluruh dunia diawal 2020 menyisakan kesulitan baik kesehatan manusia maupun kesulitan ekonomi. 

Menurut Dwi Ranny Pertiwi Zarman Selaku Ketua Umum GP Jamu 2020-2024 dalam acara pengukuhan pengurus tersebut adalah menjadi peluang bagi pengusaha Jamu untuk bekerjasama lebih erat dengan Pemerintah, dan masyarakat itu sendiri, dengan merujuk himbauan WHO bahwa untuk menghadapi pandemi covid-19, masyarakat dunia perlu meningkatkan daya tubuh melalui kemungkinan mengkonsumsi sipplemen berbahan herbal / jamu.

Masih menurut Dwi Ranny Pertiwi Zarman, SE, MH, bahwa pengembangan industri jamu ini memiliki potensi yang besar dari segi budaya bangsa secara turun temurun, memberikan peluang bisnis dari sisi ekonomi, dan mengangkat martabat bangsa Indonesia.Maka Pengukuhan GP Jamu 15 Juli 2020 secara zoom meeting bertema SINERGI INDUSTRI JAMU DENGAN PENERINTAH DALAM MASA PANDEMI COVID-19 Sangat relevan.

Sementara perwakilan Ditjen Kesehatan Bidang  Farmakes yang diwakili oleh Dr. Agustini Banun Saptaningsih mengapresiasi para pengusaha jamu untuk terus bersinergi dengan pemerintah agar Kekayaan tumbuhan berkhasian kita bisa dimanfaatkan untuk industri katagori obat tradisional. Kementerian Kesehatan mendukung pusat pengelolaan pasca panen tanaman obat (P4TO) adalah salah satu bentuk nyata pemerintah mendukung industri dan pelaku usaha Jamu Indonesia.

Sebagai regulator dan pengawasan peredaran makanan minuman dan obat-obatan Ketua Badan POM Dr. Ir. Penny Lukito, MCP memberikan apresiasai kepada Pengurus baru GP Jamu yang segera dikukuhkan bu Ranny, ditengah-tengah pandemi covid-19 serta  mengajak bekerjasama agar GP Jamu juga menjadi mitra kerja para UMKM agar terjadi peningkatan pertumbuhan ekonomi dan mendorong daya saing mereka untuk memasarkan produk mereka ke tingkat internasional. Kuncinya adalah Gotong Royong antara Pengusaha Jamu, Pemerintah dan Masyarakat untuk cinta produk Indonesia.

Langkah nyata pada tahun 2020 Badan POM dengan memberikan ijin edar sejumlah 147 obat tradisional dan katagori farmaka. Membuka konsultasi dan registrasi pendaftaran  produk secara online.

Acara yang dihadiri oleh para Penasihat dan Pakar Jamu antara lain Ibu Dr. Martha Tilaar Pendiri Sari Ayu, Prof. Jaya Suprana Pendiri Jamu Jago, Prof.Dr. Agus Purwodiono, Dipl.Ing Thomas Hartono  pendiri Jamu Leo, dan Dr. Bayu Krisna Murti (Wamen Perdagangan 2010-2014) yang pernah memfasilitasi gelar "Jamu Brand Indonesia" di Istana Negara tahun2008, seperti yang disampaikan Dr. Francisca Sestri salah satu anggota PR GP Jamu kepada Indonews, usai acara pengukuhan pengurus yang dihadiri hampir seluruh DPC. (Lka)

Artikel Terkait