Nasional

Formappi: Rekrutmen Cakada di Pilwalkot Solo Gugurkan Harapan akan Pilkada Berkualitas

Oleh : Rikard Djegadut - Jum'at, 24/07/2020 20:01 WIB

Peneliti Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi), Lucius Karus

Jakarta, INDONEWS.ID - Peneliti Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi), Lucius Karusm menyebut proses pengusungan calon kepala daerah di Pilwalkot Solo menjadi contoh gugurnya harapan publik untuk menghadirkan demokrasi berkualitas. Menurutnya,  proses yang bermasalah seperti ini akan berdampak pada hasil Pilkada itu sendiri. 

"Parpol yang kemudian menghasilkan calon-calon yang mungkin muncul di Solo. Partai-partai seperti itu yang kemudian membuat harapan kita akan hasil pilkada yang berkualitas berintegritas itu sudah sejak awal redup," kata Lucius dalam diskusi bertajuk 'Pilkada 2020 Serius Enggak Sih' secara virtual, Jumat (24/7).

Tak heran, kata Lucius, jika dirinya meragukan pelaksanaan Pilkada 2020 dapat menghadirkan pesta demokrasi yang berkualitas. Sebab, sejak awal proses rekrutmen calon kepala daerah dilakukan oleh parpol yang bermasalah. 

Lucius kemudian mempertanyakan pentingnya membahas Pilkada. Apakah masih layak membahas kualitas penyelenggaraan Pilkada  jika sumber rekrutmen dari parpol itu sudah sejak awal bermasalah. 
"Jadi intervensi untuk penyelenggaraan pilkada ini buat saya sudah tidak penting," kata Lucius.

"Karena yang diproses oleh KPU, yang diawasi oleh Bawaslu adalah peserta pemilu yang muncul dari proses rekrutmen yang buruk di parpol. Bicara soal hasil Pilkada yang berkualitas itu jadi sulit ketika sumber rekrutmen calon kepala daerah ada di parpol yang dari ujung ke ujung juga bermasalah serius," tambah Lucius.

Untuk itu, Lucius meminta penyelenggara pemilu memberikan edukasi kepada masyarakat agar menggunakan hak suaranya secara bijak. Selain itu, ia berharap masyarakat mendapatkan informasi yang lengkap terkait pasangan calon di pilkada.

"Bagaimana memastikan pemilih dalam kondisi sadar, dalam kondisi penuh dengan informasi tentang calon-calon dan dalam kondisi bisa gunakan nurani memberikan pilihannya di Pilkada nanti," ucap dia.

Dengan demikian, ia berharap pelaksanaan Pilkada 2020 dapat menumbuhkan optimisme untuk menghasilkan kepala daerah yang berkualitas.

"Upaya-upaya untuk kemudian memastikan pendidikan kepada pemilih menjadi lebih baik. Itu yang bisa imbangi atau yang bisa memberikan sedikit ruang untuk tumbuhnya optimisme akan munculnya calon berkualitas hasil Pilkada 2020," tandas Lucius.*(Rikard Djegadut)

Artikel Terkait