Gaya Hidup

Ebiet G. Ade Rilis Album Camellia 3 Dalam Format Piringan Hitam

Oleh : luska - Senin, 17/08/2020 20:03 WIB

Jakarta, INDONEWS.ID - Dalam berbagai wawancara, Ebiet G. Ade kerap menyebut bahwa sosok Camellia dalam lagu-lagunya hanyalah imajinasi dan rekaan semata. Nama Camellia dijadikan judul lagu oleh Ebiet hingga empat kali, dan masing-masingnya memiliki keindahan yang tersendiri. 

Saat pertamakali diedarkan, lagu Camellia selalu menjadi hit, album seri Camellia yang dahulu dirilis oleh Jackson Record tidak pernah tidak meledak, namun Ebiet memungkasnya pada Camellia 4. Album-album itu telah menjadi klasik, dihidupi oleh penggemar lama sekaligus dikenali oleh pencinta musik generasi berikutnya.  

Jauh setelah akhir 1970an dan awal 1980an di saat album-album Camellia dari Ebiet G. Ade pertamakali diedarkan dalam format kaset, Musica’s Studio kembali merilisnya dalam format piringan hitam pada era terkini. Dimulai dari Camellia 1, Camellia 2, dan kini telah hadir Camellia 3.  

Ketika rekaman musik disebarkan secara digital, bahkan pendengar tidak perlu membeli dan menyimpannya, melainkan cukup memutarnya dengan berlangganan layanan digital streaming yang tersedia, merilis musik masih pula dilakukan dalam format fisik seperti kaset, Compact Disc, dan piringan hitam. Tentu angka penjualan rilisan fisik sudah jauh merosot dari era kejayaan kaset dahulu, toko-toko musik konvensional berguguran, namun perusahaan rekaman dalam berbagai skala, baik indie label yang biasanya dikelola oleh perorangan atau sekelompok kecil anak muda hingga major label seperti Musica’s Studio masih menaruh minat dan melihat pangsa pasar tertentu dari rilisan fisik, khususnya piringan hitam—salah satu format terawal penjualan rekaman musik. 

Sekitar sepuluh tahun belakangan, sejumlah piringan hitam rekaman musik Indonesia, baik album-album terbaru maupun re-issue, dicetak dalam jumlah terbatas. 

Piringan hitam memang diminati oleh sejumlah anak muda atau usia pekerja penggemar musik, bahkan terlebih bagi album-album Indonesia pilihan. Album-album Indonesia tersebut juga diminati oleh pencinta musik dari berbagai negara.

Selain beberapa album Ebiet G. Ade, di masa terkini Musica’s Studio juga mencetak dan menjual album-album dari Guruh Soekarno Putra, Chrisye, hingga Iwan Fals, baik dalam bentuk cetak ulang album lama maupun membuat kompilasi. 

Kini, setelah 40 tahun, album ketiga Ebiet G Ade, “Camelia 3” dicetak ulang dalam format piringan hitam oleh Musica’s Studio. Album ini dahulu direkam di Filipina, melibatkan sejumlah musisi hingga sound engineer dari negara tersebut, dirilis oleh Jackson Record dalam format kaset pada 1980. Album sepuluh lagu ini memuat sejumlah karya abadi Ebiet G. Ade seperti “Elegi Esok Pagi”, “Dosa Siapa? Ini Dosa Siapa?”, dan tentunya “Camellia 3”.

Hari ini, penggemar setia Ebiet G. Ade bisa “klangenan” dengan kehadiran re-issue Camellia 3, sementara anak muda pemburu piringan hitam dan pengumpul rekaman musik Indonesia membuka tangan untuk menambah koleksi musiknya.(Harian Boer)

Artikel Terkait