Nasional

Wakil MPR Pertanyakan Respon Pemerintah Terkait Penanganan Covid-19

Oleh : Ronald - Selasa, 01/09/2020 20:01 WIB

Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat. (Foto : Ist)

Jakarta, INDONEWS.ID - Beberapa hari terakhir kasus Covid-19 di Indonesia menunjukkan grafik yang meningkat cukup signifikan. Bahkan pada akhir pekan lalu julah positif Ccovid-19 sudah tembus 3.000 positif Covid-19.

Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat mempertanyakan langkah nyata pemerintah dalam penanganan Covid-19. Menurutnya, hal ini harusnya dapat direspon dengan cepat.

"Lonjakan kasus positif Covid-19 ini seharusnya direspon dengan langkah yang segera. Kalau beberapa waktu lalu sejumlah pejabat memperkenalkan mekanisme gas dan rem dalam membatasi pergerakan orang, saya kira saat inilah waktunya Pemerintah menginjak rem, agar meminimalkan pergerakan orang," kata Lestari, Selasa (1/9/2020).

Berdasarkan catatan Satuan Tugas Penanganan Covid-19 pada Minggu (30/8/2020) penambahan kasus positif Covid-19 mencapai 2.858 orang. Pada sehari sebelumnya Sabtu (29/8/2020) tercatat penambahan 3.308 kasus positif Covid-19. Sedangkan pada Jumat (28/8/2020) tercatat 3.003 kasus.

Ketika penularan Covid-19 tercatat meningkat drastis, menurut Rerie, langkah nyata untuk menekan angka penularan seharusnya segera dilakukan. Politisi Partai NasDem itu memahami bila saat ini pemerintah pusat dan daerah terus gencar menyosialisasikan pelaksanaan protokol kesehatan kepada masyarakat, antara lain dalam bentuk kampanye penggunaan masker, menjaga jarak dan mencuci tangan dengan sabun.

Tetapi, tegas Rerie, dengan kondisi peningkatan penularan yang signifikan sudah seharusnya pemerintah merespon dengan langkah yang signifikan juga. Antara lain bisa dalam bentuk pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang ketat kembali, peningkatan upaya tracing, sambil berupaya meningkatkan penggunaan masker di tengah masyarakat.

Apalagi, tegasnya, sejumlah pakar epidemiologi memperkirakan peningkatan signifikan yang terjadi akibat adanya liburan panjang beberapa waktu lalu.

"Dengan tidak memperlihatkan upaya siginifikan dalam menghadapi lonjakan kasus positif Covid-19, menurut Rerie, memberi kesan kepada masyarakat bahwa kondisi penularan Covid-19 saat ini hal yang biasa," tuturnya.

Rerie juga meminta pemerintah kembali fokus mengatasi peningkatan penularan COVID-19 di samping memperhatikan juga cara untuk memulihkan ekonomi. Sebab, menurutnya pertumbuhan ekonomi akan kembali meningkat jika kasus COVID-19 di Indonesia sudah dapat diatasi dengan baik.

"Padahal tanpa penyebaran Covid-19 yang terkendali, pertumbuhan ekonomi pun akan sulit meningkat signifikan," pungkasnya. (rnl)

Artikel Terkait