Nasional

Malang Menimpa Badawi, Tukan Ojek yang Dibunuh TPN-OPM di Intan Jaya

Oleh : Rikard Djegadut - Sabtu, 19/09/2020 15:30 WIB

Kelompok Kriminal Bersenjata Papua (KKB) yang diasosiasikan dengan Kelompok Tentara Pembebasan Nasional Organisasi Papua Merdeka (TPN-OPM)

Papua, INDONEWS.ID - Pada Kamis pagi sekitar pukul 10.50 WIT, KKB membacok pengemudi ojek bernama Badawi (49) dengan menggunakan parang hingga lengan kirinya putus.

Karena pendarahan hebat, korban meninggal dunia di lokasi kejadian, yaitu di belakang SD YPPK Santo Mikael Kampung Bilogai, Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya. Jenazah korban dibawa masyarakat, TNI, dan Polri ke puskesmas terdekat.

"Kejadian ini hanya berselang tiga hari dengan aksi biadab serupa terhadap dua tukang ojek yang hingga kini masih dirawat di RSUD Timika dan RSMM Timika," kata Kepala Penerangan Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan) III, Kolonel Czi IGN Suriastawa dalam keterangan tertulis, Kamis malam.

emudian siang harinya sekitar pukul 14.20 WIT, KKB kembali berulah dengan mengadang Babinsa yang sedang dalam perjalanan membawa logistik.
Hal itu mengakibatkan anggota TNI bernama Serka Sahlan meninggal dunia akibat luka tembak. Jenazah korban kemudian dibawa ke Puskesmas Bilogai oleh rekan-rekan Babinsa Koramil Persiapan Hitadipa.

Suriastawa mengatakan, kekejaman KKB di wilayah Intan Jaya akhir-akhir ini memang meningkat dan menyasar ke masyarakat sipil.

Setelah melancarkan aksi keji, justru mereka menyebarkan fitnah melalui akun media sosial dengan mengatakan bahwa korban adalah anggota TNI/ Polri yang menyamar menjadi pegemudi ojek.

Dia berpesan kepada masyarakat untuk tetap tenang, tetapi selalu waspada. Suriastawa mengimbau gerombolan kriminal yang sering melancarkan aksi teror untuk menghentikan kekejaman mereka demi kedamaian dan kesejahteraan masyarakat Papua.

"Marilah bersama-sama membangun Papua yang damai dan sejahtera," ujar Suriastawa. Sebelumnya diberitakan, anggota KKB menembak dua pengemudi ojek pangkalan di Kabupaten Intan Jaya, Papua, Senin (14/9/2020).
Penembakan dilakukan di waktu berbeda, tetapi di lokasi yang sama. Kedua korban bernama Laode Anas (34) yang terkena tembakan di lengan kanan, dan Fatur Rahman (23) yang mengalami luka sabetan senjata tajam di bagian dahi dan hidung, serta perut menderita luka tembak.

Laode Anas menjadi korban pertama yang diserang KKB sekitar pukul 11.15 WIT. Saat itu korban yang baru saja mengantar penumpang ke Kampung Titigi berniat kembali ke Sugapa.

Namun, di perjalanan pulang, korban ditembaki KKB. Fatur Rahman menjadi korban kedua yang terjadi sekitar pukul 11.20 WIT. Fatur juga baru kembali dari Kampung titigi ke Distrik Sugapa dengan membawa penumpang. Di perjalanan korban ditembaki dari ketinggian.

Mengaku Bertanggung Jawab

Sementara itu, Kelompok Tentara Pembebasan Nasional Organisasi Papua Merdeka (TPN-OPM) mengaku bertanggungjawab atas tewasnya satu personil Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan satu orang warag sipil di Intan Jaya, pada Kamis (17/9) waktu setempat.

Juru Bicara TPN-PB Organisasi Papua Merdeka (OPM) Sebby Sambom mengatakan, tewasnya tentara Indonesia tersebut, buntut dari kontak senjata kedua pihak yang terjadi di Distrik Sugapa.

“Kami (TPN-PB OPM) menembak satu anggota TNI di Intan Jaya,” kata Sebby dalam pernyataan resmi TPN-PB OPM yang redaksi seperti dikutip Republika, di Jakarta, pada Kamis (17/9).

Dikatakan Sebby, kontak senjata antara TPN-OPM dengan TNI terjadi pada Kamis (17/9) sore waktu setempat, atau sekitar pukul 14:10 WIT. Saat itu, dikatakan sepasukan TNI dari Satgas Apter Koramil Hitadipa, mendapatkan serbuan dari kelompok TPN-PB Kodap VIII.

“Kontak senjata (antara TPN-PB dan TNI) berlangsung selama tiga menit,” terang Sebby. Dari perang sebentar itu, satu personil TNI, yakni Serda Sahlan, terkena tembakan di bagian lengan kiri.

Sebby mengatakan, kontak senjata tersebut, mendesak pasukan TNI mundur. Serda Sahlan yang tertinggal, mendapatkan bacokan di bagian wajah sebanyak dua kali. “Serda Sahlan, terkena tembakan, dan tebasan parang setelah TNI mundur,” kata Sebby.

Setelah itu, kata Sebby, militer gabungan Indonesia, berhasil mengevakuasi jenazah Serda Sahlan. “Pada pukul 15:30 (WIT), aparat militer gabungan Indonesia, telah melakukan evakuasi korban, dan tiba di puskesmas Sugapa, pada pukul 17:30,” kata Sebby.

Dari kontak senjata tersebut, kata Sebby, TPN-PN OPM, berhasil merebut satu pucuk senjata laras panjang FNC, dan amunisi peluru tajam 5,56 milimeter, serta satu buah magasin.*(Rikardo).

Artikel Terkait