Nasional

Masih Sulit Menentukan Critical Time Penanganan Covid-19

Oleh : very - Jum'at, 25/09/2020 22:21 WIB

Emrus-Sihombing, Komunikolog Indonesia. (Foto: Ist)

Jakarta, INDONEWS.ID -- Menentukan critical time itu tidak mudah. Utamanya dalam situasi yang belum pasti. Sepanjang belum ada kepastian waktu (time) ditemukan vaksin  Covid-19 yang aman dan manjur, maka sampai saat ini masih sulit menentukan rentang waktu tertentu sebagai critical time terkait dengan penanganan kasus Covid-19.

Kalaupun boleh jadi tujuan menyampaikan ide critical time untuk menciptakan sebuah harapan optimis, namun harus tetap  membangun rasionaltas di tengah masyarakat.

“Jika tidak, efeknya bisa berbalik. Hati-hati. Sebab, pesan komunikasi tidak bisa ditarik, apalagi di era digital, jejaknya tetap ada (berkekas). Itulah sebabnya seorang manager (komunikasi)  yang baik, harus mengelolanya atas dasar fungsi-fungsi manajemen,” ujar Komunikolog Indonesia Emrus Sihombing di Jakarta, Jumat (25/9).

Lain halnya, jika sudah ada pakar atau lembaga resmi, atau organisasi kesehatan dunia,  atau negara yang kredibel mengatakan bahwa vaksin Covid-19 yang aman dan majur sudah (pasti) ditemukan, maka sangat masuk akal menentukan critical time dalam sebuah rentang waktu tertentu.

Dari aspek kredibilitas sumber sebagai salah satu unsur komunikasi, maka penetapan atau penentuan waktu penemuan vaksin Covid-19, lebih kredibel jika itu dikatakan oleh para pakar atau ahli di bidang virus dan vaksin daripada sumber yang bukan keahliannya yang boleh jadi dengan kemasan pesan seolah vaksin akan segera ada dan tersedia sehingga sejumlah penduduk akan mendapat vaksin dalam kurun waktu definitif.

“Untuk itu, saya mengajak publik harus (wajib) kritis terhadap semua kemasan pesan dari siapapun. Sebab, tidak ada pesan komunikasi di ruang hampa, selalu bermuatan agenda,” ujarnya.

“Karena itu, lebih baik pikiran, tenaga, waktu dan wacana publik, kita (siapapun kita) fokuskan untuk menumbuhkan kesadaran, sikap dan perilaku yang kondusif melalui Komunikasi Promosi Kesehatan  dalam rangka meniadakan atau setidaknya mengurangi kasus Covid-19 secara signifikan daripada sebuah harapan yang masih tentatif,” punkasnya. (Very)

Artikel Terkait