Nasional

Vaksinasi Covid-19, Pemerintah Akselerasi Persiapan Logistik dan SDM

Oleh : very - Jum'at, 30/10/2020 22:25 WIB

Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito. (Foto: Ist)

Jakarta, INDONEWS.ID --- Satgas Penanganan Covid-19 mengkonfirmasi saat ini pemerintah sudah mempertimbangkan berbagai aspek untuk pelaksanaan vaksinasi Covid-19. Mulai dari logistik hingga sumberdaya manusia (SDM) vaksinasi. Dari data Kementerian Kesehatan, persiapan prosedur untuk menjaga suhu vaksin atau cold chain sudah berjalan dengan baik.

Cold chain sendiri bertujuan untuk menjaga kualitas maupun efektivitasnya.

"Saat ini rata-rata kesiapan cold chain yang berfungsi di Indonesia mencapai 97%," ungkap Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito saat menjawab pertanyaan media dalam perkembangan penanganan Covid-19 sebagaimana disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (29/10/2020).

Tidak hanya itu saja, dari sisi SDM-nya terdiri dari dokter umum, dokter spesialis, perawat dan bidan sudah dipersiapkan. Dari data Kementerian Kesehatan juga, Wiku menyebut jumlah SDM itu yang dipersiapkan sudah ada sebanyak 739.722 orang. Serta vaksinator di Puskesmas dan rumah sakit sebanyak 23.145 orang. Atau secara rasio sebesar 1 : 20 di seluruh Indonesia.

"Kami percaya bahwa vaksinasi yang sukses adalah aman dan efektif secara medis serta diikuti persiapan penyelenggaraan yang matang. Untuk itu kami harapkan masyarakat bersabar menanti proses vaksinasi dan tetap mematuhi protokol 3M (memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan)," jelas Wiku seperti dikutip dari siaran pers Tim Komunikasi Komite Penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) dan Pemulihan Ekonomi Nasional.

Wiku juga menegaskan saat ini kandidat vaksin-vaksin yang ada, sedang dalam tahap uji klinis fase 3. Untuk memastikan keamanan, efek samping dan rentang dosis aman yang akan digunakan untuk manusia. "Pemerintah masih menunggu hasil uji klinis fase 3, serta transfer dokumen Badan POM (Pengawas Obat dan Makanan) untuk dianalisa," tegas Wiku menjawab pertanyaan media.

Karenanya pemerintah menekankan upaya pengembangan vaksin dilakukan secara hati-hati dan berpedoman pada standar kesehatan. Setelah lulus uji standar kesehatan, maka Badan POM akan mengeluarkan emergency use of authorization atau izin untuk dapat digunakan.

Selain itu, Satgas Penanganan Covid-19 juga terus meminta pemerintah daerah untuk terus meningkatkan upaya testing-nya (pemeriksaan). Masyarakat juga dihimbau untuk segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat apabila mengalami gejala Covid-19.

Testing juga harus dilakukan bagi masyarakat yang melakukan perjalanan. Dan testing juga menjadi prasyarat sebelum melakukan perjalanan menggunakan moda transportasi tertentu sesuai kebijakan Menteri Perhubungan.

Dalam menangani pandemi ini, Wiku menambahkan, bahwa keberhasilannya bergantung kepada seluruh elemen masyarakat untuk disiplin menerapkan protokol kesehatan yang ketat dan senantiasa menerapkan 3M. "Semakin disiplin masyarakat patuh, maka semakin efektif penanganan pandemi Covid-19," pesan Wiku.

 

Lebih Baik Dari Rata-rata Dunia

Sementara itu, Wiku juga mengatakan, kondisi penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia lebih baik dari rata-rata dunia. Hal ini terlihat dari data per 29 Oktober 2020.

Dia mengatakan, jumlah kasus aktif sebanyak 60.569 atau 14,9%. Kondisi di Indonesia ini sangat baik jika dibandingkan persentase rata-rata dunia di angka 24,23%. "Perbedaan angka persentase dengan dunia semakin lebar, dimana jumlah kasus aktif di Indonesia makin menurun," Wiku menuturkan.

Sedangkan jumlah kasus sembuh kumulatif saat ini 329.778 atau 81,6%. Angka ini kata Wiku lebih tinggi dari persentase rata-rata dunia yaitu 73,12%. Untuk jumlah kasus meninggal kumulatif di Indonesia berjumlah 13.701 kasus atau 3,4%, dibandingkan rata-rata dunia sebesar 2,63%.

Selain itu, hari ini juga terjadi penambahan pasien terkonfirmasi positif Covid-19 sebanyak 3.565 kasus. Pasien sembuh harian bertambah 3.985 kasus. Dan pasien meninggal hari ini bertambah sebanyak 89 kasus. Jumlah suspek ada 68.888 kasus dan spesimen selesai diperiksa sebanyak 34.317 spesimen. Untuk sebaran wilayah masih berada di 34 provinsi dan 502 kabupaten/kota. (Very)

Artikel Terkait