Nasional

Kritik Kekosongan Kepemimpinan Ala Jusuf Kalla, Politikus PDIP: Kami Bukan Demokrat yang "Baik"

Oleh : very - Jum'at, 27/11/2020 07:25 WIB

Politikus PDI Perjuangan, Budiman Sudjatmiko. (Foto: detikcom)

Jakarta, INDONEWS.ID – Politisi PDI Perjuangan, Budiman Sudjatmiko buka suara terkait pernyataan mantan wakil Presiden Muhammad Jusuf Kalla tentang kekosongan kepemimpinan dalam politik Indonesia.

Jusuf Kalla mengatakan hal tersebut terkait fenomena kemunculan Rizieq Shihab akhir-akhir ini.

"Menurut saya (fenomena Rizieq Shihab) karena ada kekosongan kepemimpinan yang dapat menyerap aspirasi masyarakat secara luas. Ada kekosongan itu," ujar Jusuf Kalla dalam dalam acara Webinar “Kebangsaan Partisipasi Masyarakat Sipil dalam Membangun Demokrasi yang Sehat”, seperti dikutip dari tayangan video kanal YouTube PKS TV beberapa waktu lalu.

Melalui laman Twitternya @budimandjatmiko, politisi PDI Perjuangan itu mengatakan, saat generasinya memperjuangkan demokrasi, pihaknya tidak berandai-andai mencapai kesempurnaan tapi terus memperbaikinya.

Budiman menyindir, karena demokrasi itu pula maka orang seperti Jusuf Kalla bisa dua kali menduduki jabatan wakil presiden.

"Saat generasi kami memperjuangkan demokrasi, kami tak berandai2 kesempurnaan tp terus memperbaiki. Bahkan bisa mengantar bpk 2 kali jd Wapres. Jika ukuran baiknya demokrasi itu dgn mendukung orang2 kesayangan pak JK yg tak cakap, kami BUKAN demokrat yg ‘baik’," ujar Budiman.

Seperti diketahui Jusuf Kalla mengatakan bahwa persoalan yang tengah menghadapi bangsa ini yaitu adanya kekosongan kepemimpinan yang menyerap aspirasi publik. Rizieq Shihab bisa muncul karena dia bisa menyerap aspirasi publik tersebut dengan baik.

"Kenapa masalah Habib Rizieq begitu hebat permasalahannya sehingga polisi tentara turun tangan, seperti hadapi sesuatu yang guncang. Kenapa?" ujar JK, sapan Jusuf Kalla.

Menurut JK, kekosongan kepemimpinan tersebut akhirnya membuat masyarakat mencari sosok pemimpin alternatif. Dan salah satunya yaitu dalam diri Imam Besar FPI Habib Rizieq.

"Begitu ada pemimpin yang karismatik, katakanlah karismatik, atau berani berikan alternatif, maka orang mendukungnya," kata Jusuf Kalla. (Very)

 

Artikel Terkait