Nasional

Densus 88 Bongkar Villa di Semarang Tempat Pelatihan Teroris VVIP

Oleh : Ronald - Minggu, 27/12/2020 18:59 WIB

Tim Antiteror Densus 88. (Foto : Ilustrasi)

Jakarta, INDONEWS.ID - Tim Datasemen Khusus (Densus 88) Antiteror Polri, berhasil membongkar pusat latihan Jaringan Teroris Jamaah Islamiyah (JI) yang terletak di Desa Gintungan, Bandungan, Semarang, Jawa Tengah.

Satu lokasi ysng ditemukan adalah sebuah villa dua lantai yang disewa oleh jaringan teroris JI. Area villa tampak begitu asri dengan kondisi yang cukup sepi yang menjadi tempat pelatihan bagi generasi muda untuk melakukan aksi teror.

"Mereka dilatih bergaya militer dengan tujuan untuk membentuk pasukan sesuai dengan program yang dibuat oleh pemimpin jaringan ini (JI)," kata Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Argo Yuwono, Sabtu (26/12/2020).

Argo menyebutkan, di pusat latihan tersebut sudah disiapkan beberapa pelatih untuk membentuk para anggotanya terampil dalam membela diri, menggunakan pedang dan samurai sampai penyergapan dan perakitan bom hingga melakukan simulasi penyerangan pasukan VVIP. 

Joko Priyono alias Karso merupakan salah satu pelatih di sana. Ia ditunjuk sebagai pelatih oleh Amir atau Pimpinan JI Para Wijayanto. Karso ditangkap pada 2019 lalu dan telah berstatus narapidana dengan masa hukuman 3 tahun 8 bulan penjara.

 

 

Polisi juga menyebut, kebanyakan kader baru JI mayoritas anak muda yang pandai dari beberapa pondok pesantren. JI menargetkan anak dengan rangking 1-10 di sebuah pesantren untuk dijadikan pimpinan JI di masa depan.

"Tiap angkatan 10 sampai 15 orang dari Pulau Jawa dan dari luar Pulau Jawa. Total 95 orang yang sudah dilatih dan terlatih," kata jenderal bintang dua itu.

Berdasarkan penyelidikan, polisi menyatakan terdapat 7 angkatan dengan total 96 anggota muda yang dilatih di sejumlah tempat dan tersebar di beberapa wilayah Jateng.

Menurutnya, beberapa anggota JI tersebut juga sudah dikirim ke Suriah sejak 2013-2018 dengan dana yang sudah disiapkan JI.

"Setelah pelatihan di sini, generasi muda ini selanjutnya dikirim ke Suriah untuk mendalami pelatihan militer dan perakitan senjata api serta bom. Mereka mempersiapkan generasi muda ini dengan tujuan untuk menjadi pemimpin masa depan jaringan ini (JI)," ujar Argo. (rnl)

Artikel Terkait