Nasional

Survei SMRC: Elektabilitas Ganjar Pranowo di Atas Angin, Prabowo Meredup

Oleh : Rikard Djegadut - Rabu, 30/12/2020 11:15 WIB

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo (Foto: Ist)

Jakarta, INDONEWS.ID - Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) merilis survei soal kondisi politik dan ekonomi di tahun 2020. Salah satu temuan survei adalah elektabilitas sejumlah capres untuk Pilpres 2024.

Hasilnya, Ganjar Pranowo  menempati peringkat teratas dengan elektabilitas 15,7 persen. Peringkat kedua yaitu Prabowo Subianto dengan 14,9 persen. Peringkat ketiga adalah Anies Baswedan dengan 11 persen, lalu Sandiaga Uno 7,9 persen, Ridwan Kamil 7,1 persen. Kemudian, Agus Harimurti Yudhoyono 3,1% persen, dan Tri Rismaharini 3,1 persen.

Direktur Eksekutif SMRC Sirojudin Abbas menjelaskan, berdasarkan hasil surveinya, peluang Prabowo untuk menang Pilpres di 2024 makin kecil.

Salah satu penyebabnya, berdasarkan survei SMRC, hanya 50 persen pemilih Gerindra di Pileg 2019 yang akan memilih Prabowo. Selain itu, hanya 39 persen pemilih Prabowo di Pilpres 2019 yang menyatakan bakal kembali memilihnya.

“Bukan saja karena sudah dua kali kalah. Tapi juga karena saat ini sentimen publik terhadapnya tidak lebih baik, bahkan di bawah Ganjar," kata Sirojudin saat paparan survei bertajuk "Sentimen Publik Nasional terhadap Kondisi Ekonomi-Politik tahun 2020 dan Prospek 2021," Selasa (29/12).

Survei SMRC juga menunjukkan bahwa dari massa pendukung Gerindra, terdapat 13 persen yang menyatakan memilih Anies Baswedan dan 14 persen memilih Sandiaga Uno bila pilpres dilakukan saat ini.

Lebih lanjut, dari mereka yang memilih Prabowo pada Pilpres 2019, 18 persen di antaranya akan memilih Anies sebagai presiden seandainya Pilpres dilakukan saat ini.

Responden dari survei ini sebanyak 1.202 yang dipilih secara acak. Margin of error survei diperkirakan +/-2.9% pada tingkat kepercayaan 95%, asumsi simpel random sampling.

Wawancara terakhir dilakukan pada 23 – 26 Desember 2020. Survei telepon sebelumnya dilaksanakan secara rutin setiap satu minggu sekali sejak April 2020 untuk berbagai topik penelitian.*

Artikel Terkait