Nasional

Laporan dari Tokyo (3): Nyeruput Ngupi di Butik Keren Kopi Kalyan Tokyo

Oleh : Rikard Djegadut - Rabu, 06/01/2021 19:30 WIB

Penulis bersama Tri Purnajaya, Wakil Kepala Perwakilan KBRI Tokyo dan rombongan Kabidpen Meinarti Fauzi (Foto: Ple Triatna)

Tokyo, INDONEWS.ID - Minum kopi hangat di outlet minimalis bak butik yang memperkenalkan bijih kopi dari Java Frinsa Sigarutan Jawa Barat dan kopi Wonosobo, ternyata mengasikkan karena punya segmen pelanggan tersendiri di Tokyo - Jepang. Bahkan agak unik, di butik Kopi Kalyan ini pun disediakan tempat untuk sholat.

Warga Jepang agaknya mudah akrab dengan produk baru, asal tempat keliatan bagus, tertata dan bersih. Outlet cantik, bersih, internet gratis dan pelayanan yang ramah, membuat penggemar kopi ini betah. Penulis bersama Tri Purnajaya, Wakil Kepala Perwakilan KBRI Tokyo dan rombongan Kabidpen Meinarti Fauzi berturut menyambangi tempat baru ini.

Suasana di outlet kopi Kalyan

Meski saat ini, belum dilengkapi kudapan kue-kue ala warung starbuck, yang mungkin bisa menambah durasi orang duduk berlama-lama di Kalyan itu.

Di Tokyo tampaknya tak perlu lagi harus produk mahal kopi Luwak, kopi mainstream unggulan ala Aceh (Gayo), kopi Mandailing, Toraja, kopi Sidikalang, kopi Jawa Malabar atau pun kopi Wamena lainnya itu.

Luar biasa, keberanian anak muda dari Indonesia yang diawaki Kenny Tjahyadi, Deriko Steven, Benny Dwi Nugroho (Barista), sayap bisnis dari kelompok Abdul Madjid 46 Cipete Utara ini merambah bisnis outlet kopi di kawasan Jingumae - Shibuya city, di jantung kota Tokyo.

"Kami cobakan produk olahan Frinsa Sigarutan Jawa Barat ke pasar Jepang di Tokyo ini, dan perlahan mereka menyambut sepanjang diolah benar dengan cita rasa yang maksimum", kata Kenny Tjahjadi di dampingi Steven saat ngobrol soal produk minuman kopinya di tengah hawa dingin Tokyo. Sementara kopi Kalyan punya outlet serupa di jalan Cikajang, Jalan Barito di Kebayoran Baru dan juga kawasan Bumi Serpong Damai (BSD).

Di tengah suasana pandemi Covid19 ini beberapa perfektur daerah sekitar Tokyo telah mendesak Gubernur Tokyo untuk memberlakukan masa PSBB diperketat, meski Pemerintah Jepang sampai hati ini belum memutuskannya.

PSBB yang diperketat di Tokyo ini akan membatasi warung kopi, restoran, klub malam dan tempat karaoke tutup lebih awal. Tempat kerumunan itu diduga bisa menjadi klaster penularan.

Minum kopi Indonesia di hawa dingin, di outlet mewah dan bersih, di tengah kota Tokyo yang sibuk ini, menjawab kerinduan minum kopi kita. Sayangnya, belum ada kudapan kue atau roti yang bisa menemani kita duduk berlama lama (Ple Priatna, Tokyo)

Artikel Terkait