Nasional

Sektor Pertanian Mesti Perhatian Utama untuk Ketahanan Pangan Nasional

Oleh : Mancik - Selasa, 26/01/2021 16:30 WIB

Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti.(Foto:Ist)

Jakarta, INDONEWS.ID - Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, memberikan apresiasi kepada Kabupaten Barru yang sukses menggenjot produksi pertanian. LaNyalla berharap keberhasilan ini diikuti oleh daerah lain di Provinsi Sulawesi Selatan.

Berdasarkan rilis BPS Sulsel pada triwulan keempat, produktivitas pertanian di Kabupaten Barru menduduki posisi tertinggi dari 24 Kabupaten/Kota di Sulawesi Selatan. Jumlahnya mencapai 61,08 Ku/Ha.

"Capaian produksi pertanian di Kabupaten Barru ini tentu sangat menggembirakan. Karena membuktikan dinas pertanian Kabupaten Barru dapat mengembangkan dan meningkatkan produktivitas padi sehingga menjadi yang tertinggi se Sulawesi Selatan," kata LaNyalla dalam keterangan resminya kepada media, Jakarta, Selasa (26/01/2021).

Senator asal Jawa Timur itu berharap keberhasilan Kabupaten Barru menjadi pemicu bagi daerah lain untuk juga menggenjot produksi pertanian.

"Jika hal ini dapat dilakukan di setiap kabupaten di Sulawesi Selatan, maka Sulsel dapat menjelma menjadi lumbung nasional. Dampaknya pun akan sangat positif. Kita tidak perlu melakukan impor karena produktivitas nasional tercapai," katanya

LaNyalla mengaku senang, Kabupaten Barru juga mampu mengembangkan sejumlah komoditi, tidak hanya padi.

"Kepala dinas pertanian Kabupaten Barru juga menyebutkan hasil komoditi tanaman palawija seperti jagung, kacang tanah dan ubi kayu juga mengalami peningkatan luas tanam, kecuali kacang hijau dan ubi jalar. Ini capaian luar biasa, karena Barru juga bisa memaksimalkan komoditi lokal," katanya.

Mantan Ketua Umum Kadin Jawa Timur itu mengatakan, sudah sepantasnya sektor pertanian mendapatkan perhatian lebih dari pemerintah untuk menjaga ketahanan pangan secara nasional. Terlebih dalam kondisi pandemi Covid-19 seperti saat ini.

"Sehingga kita dapat membangun ketahanan pangan. Untuk itu, kita mendukung dinas pertanian untuk melakukan inovasi benih komoditi-komoditi yang diunggulkan di daerah. Dengan demikian kita mampu menghadapi krisis pangan yang kini dihadapi bangsa karena ada wabah penyakit Covid-19," pungkasnya.*

 

 

Artikel Terkait