Daerah

Detik-detik Suster Maria Zakaria Tewas dalam Kebakaran Rumah Biara di Nagekeo, NTT

Oleh : Rikard Djegadut - Jum'at, 05/03/2021 08:30 WIB

Kepala Biara FMM, Watuapi, Suster Maria Zakaria, FMM

Jakarta, INDONEWS.ID - Rumah biara FMM Watuapi di Desa Totomala, Kecamatan Wolowae, Kabupaten Nagekeo, Provinsi NTT, ludes terbakar, Kamis (4/3) sekitar pukul 02.00 WITA.

Atas kejadian itu, Kepala FMM Watuapi Suster Maria Zakaria Tukinen (53) asal Banyuwangi, Provinsi Jawa Timur, terjebak di dalam kamarnya dan ikut hangus terbakar dalam kobaran api yang membakar bangunan biara tersebut.

Sebagaimana diberitakan Kumparan, Suster Hildegardis (28) mitemui media di Biara FMM Watuapi, menceritakan bahwa malam itu ia sendirian tidur di dapur yang jaraknya sekitar 50 meter dari tempat kejadian itu. Sementara korban tidur bersama Suster Maria Magdalena di rumah biara.

Kata Suster Hildegardis tepatnya pukul 02.00 WITA pagi, ia mendengar suara teriakan minta tolong dari Suster Magdalena. Ia bangun dan melihat apinya sudah menjalar di atas seng tepatnya di kamarnya korban.

Kemudian ia bersama Suster Magdalena langsung tertuju ke kamar korban. Akan tetapi kamar korban sedang dalam keadaan terkunci. Api pun terus menjalar.

"Kami berusaha membuka pintu kamar tapi tidak bisa buka. Kami pasrah dengan keadaan itu. Karena kami hanya bertiga saja. mau minta tolong warga tapi jauh dari biara," ujarnya.

Sekitar pukul 02.30 WITA, warga setempat baru datang membantu memadamkan api. Api baru di padamkan sekitar pukul 03.00 WITA. Namun korban tidak bisa tertolong karena sudah terbakar api dalam kamarnya.

Suster Hildegardis menambahkan bahwa korban saat ini sudah di bawah di Puskesmas Wolowae untuk dilakukan autopsi. Sementara untuk tempat penguburan masih menunggu informasi dari suster FMM dari bajawa.

Suster menambahkan bahwa korban merupakan perintis biara FMM Watuapi Desa Totomala sejak 2015 hingga saat ini.

Pantau media ini di lokasi kebakaran telah didatangi pihak Polres Nagekeo. Sementara lokasi suda diberikan garis batas polisi untuk keperluan penyelidikan selanjutnya.

Kesaksian Kepala Desa

Dalam berita yang diturunkan Bulir.id, Kamis (4/3) malam, Kepala Desa Totomala, Marianus Ngayu, menuturkan, saat kebakaran terjadi, suster Maria masih berada di kamar. Ia tidak bisa menyelamatkan diri dari kobaran api.

“Kami panik semua saat dengar informasi suster Maria meninggal. Sedih memang, dia tidak bisa tertolong,” ungkap Marianus.

Ia mengatakan, saat peristiwa itu, ada 3 biarawati yang berada di biara itu. Dua lainnya berhasil menyelamatkan diri.

Sosok suster Maria dikenal sangat baik dan ramah dengan masyarakat sekitar. Ia biasa berbaur dengan masyarakat.

“Atas nama pemerintah desa dan masyarakat, kami ucapkan turut berdukacita atas kehilangan sosok suster Maria,” kata dia.

Ia menceritakan, dua hari sebelumnya, suster Maria sempat menemui dirinya dan menitipkan beberapa dokumen biara.

“Saat itu, raut wajahnya lain dari biasanya. Biasanya bikin lucu-lucu dan tertawa. Ternyata itu pertemuan terakhir,” tutur dia.*

Artikel Terkait