Nasional

OJK dan BI Restui Pembentukan Holding BRI-PNM-Pegadaian

Oleh : Rikard Djegadut - Jum'at, 19/03/2021 17:59 WIB

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir (Foto: okezone.com)

Jakarta, INDONEWS.ID - Rencana pembentukan Holding Ultra Mikro yang melibatkan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) yang membawahi PT Pegadaian (Persero) dan PT Permodalan Nasional Madani (Persero) atau PNM memasuki babak baru.

Menteri BUMN Erick Thohir menegaskan pihaknya sudah mendapatkan restu dari sejumlah lembaga otoritas keuangan.

Erick menyebut dukungan tersebut berasal dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bank Indonesia (BI), Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK), dan Komite Privatisasi yang dipimpin langsung oleh Menko Perekonomian Airlangga Hartarto.

Komite Privatisasi Perusahaan Persero dibentuk dengan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 2 Tahun 2021 tentang Perubahan atas Keppres Nomor 47 Tahun 2014 tentang Komite Privatisasi Perusahaan Perseroan.

"Alhamdulillah daripada audiensi kami dan rapat-rapat yang ada di berbagai pihak saat ini kami sudah mendapat dukungan dari OJK, Bank Indonesia, LPS, KSSK dan juga terakhir dirapatkan di komite privatisasi yang dipimpin langsung oleh Menko Perekonomian sebagai pimpinan dari komite tersebut," kata Erick dalam Rapat Kerja (Raker) bersama Komisi VI DPR RI, Kamis (18/3/2021).

"Kita sudah sosialisasi mendapat persetujuan ini," kata pendiri Mahaka Media ini.

Dia mengatakan, ada beberapa hal penting untuk disampaikan terkait dengan konsep pengembangan Holding Ultra Mikro.

"Perlu kami sampaikan bahwa, pertama, bagaimana model bisnis ekosistem ultra mikro akan fokus pada pemberdayaan bisnis melalui PNM dan juga pengembangan bisnis melalui Pegadaian dan BRI untuk mencermati usaha mikro naik kelas," kata Erick.

"Itu yang terpenting usaha mikro bisa naik kelas sehingga bisa memasuki tahapan yang lebih tinggi jadi tidak yang kecil tetap kecil, yang kaya makin kaya tapi bagaimana yang kecil bisa ke menengah. ini yang kita coba sama-sama lakukan," jelasnya.

Dia mengatakan, hal lain lagi yang terpenting juga ialah ekosistem dari ultra mikro ini.

Dengan adanya holding ini, tujuannya memastikan bahwa terdapatnya penurunan dari bunga pinjaman. "Ini menjadi konteks yang saya rasa selama ini juga menjadi hambatan bagaimana ultra mikro UMKM tidak mendapatkan bunga yang lebih baik."

Komisi VI DPR RI menggelar rapat kerja Erick Thohir untuk membahas mengenai pembentukan Holding BUMN Ultra Mikro. Rapat ini dimulai pada pukul 10.20 WIB, Kamis ini (18/3/2021).

Pemimpin raker Komisi VI Arya Bima mengatakan perekonomian Indonesia saat ini ditopang oleh sektor ultra mikro setelah terjadinya pandemi Covid-19. Namun sayangnya hingga saat ini masih banyak pelaku sektor ini masih belum mendapatkan fasilitas keuangan dari sektor keuangan formal.

Untuk itu dibutuhkan peran BUMN untuk dapat menciptakan ekosistem ultra mikro yang berkualitas sehingga memberikan pertahanan ekonomi, mengurangi kesenjangan dan pemberdayaan pelaku sektor ini.

"Untuk mencapai tujuan tersebut peran BUMN sangat diperlukan, pembentukan ekosistem membutuhkan dukungan BUMN melalui integrasi tiga BUMN baik BRI yang akan fokus mikro banking, Pegadaian pada pembiayaan gadai dan PNM yang akan fokus pada pembiayaan kelompok," kata Arya dalam pembukaan rapatnya, Kamis (18/3/2021).

Holding ultra mikro ini akan beranggotakan BBRI, Pegadaian dan PNM. BRI akan memiliki saham di Pegadaian dan PNM.*

Artikel Terkait