Daerah

8 Tahun Stok Beras Tak Disalurkan Bulog, Anggota Dewan Jambi Berang

Oleh : Rikard Djegadut - Senin, 29/03/2021 20:45 WIB

Anggota Komisi II DPRD Provinsi Jambi, Musharuddin (Foto: Erwin Majam)

Jambi, INDONEWS.ID – Anggota Komisi II DPRD Provinsi Jambi, Musharuddin soroti Bulog Jambi karena stok beras di gudang mereka selama 8 tahun tak digunakan.

Hal ini disampaikan Politisi PAN itu saat ditemui di gedung DPRD Provinsi Jambi usai menggelar rapat paripurna pengesahan 2 Ranperda dan penyampaian LKPJ Gubernur Jambi, Senin (29/3/21).

Sebelumnya, dalam rapat paripurna itu, anggota dewan asal Kabupaten Merangin ini juga soroti Bulog dan OPD terkait soal stok beras yang dibiarkan menumpuk di gudang Bulog dan tidak pernah digunakan sejak tahun 2013 lalu.

Tak ayal, hal ini tentu menjadi pertanyaan baginya. Apalagi, dari pantauannya sebagai anggota DPRD di lapangan, khusus di Kabupaten Merangin, banyak terjadi bencana. Lalu mengapa tak disalurkan.

“Pengecekan kami, ada beras Bulog itu dari 2013 sampai hari ini tidak tersalurkan, dengan alasan tidak ada bencana. Dimana-mana ada bencana kok, tiap tahun ada bencana. Memang berasnya tiap tahun diganti, tapi kan kasian masyarakat yang terkena musibah. Maaf ngomonglah, masyarakat yang membutuhkan itu kan, yang menengah ke bawah. Jadi kalau bisa ya jemput bola lah,” ujarnya dengan nada tinggi.

Ia menuturkan saat ditanyakan langsung ke Bulog, Ia malah mendapat jawaban yang tidak enak. Bulog mengaku bahwa pihaknya tidak menerima laporan, terkait kebutuhan bantuan beras ini.

"Tentu hal ini sangat disayangkan, mengapa harus menunggu. OPD dan Bulog bisa jemput bola ke bawah. Sehingga masyarakat tidak bersusah payah dalam memperoleh bantuan tersebut," kata mantan Kades Sungai Manau Kabupaten Merangin ini.

Ditambah lagi, bilangnya bahwa proses birokrasi untuk masyarakat memperoleh bantuan tersebut sangat panjang. Sehingga, diperlukan saat ini, diterima warga malah setengah tahun kemudian.

“Kan kasian masyarakat kalau kayak gitu. Sama seperti saya jadi Kades dulu, yang mengurus proses minta bantuan itu, sangat lama dan panjang prosesnya. Padahal kan, masyarakat butuhnya cepat,” bebernya.

Oleh karena itu, Ia minta kepada OPD terkait dan Bulog agar jemput bola, jangan menunggu ada laporan dulu baru menyalurkan bantuan itu.

“Jadi ke depannya kami harap, Bulog ini jemput bola, jangan menunggu. Birokrasinya di pangkasnya, turun langsung di lapangan, ketika lagi ada musibah. Kan sayang juga, dari 20213 stok beras di bulog tu sampai hari ini tidak di salurkan,” tegasnya.*(Erwin Majam).

Artikel Terkait