Opini

Usia Bukan Halangan

Oleh : luska - Jum'at, 09/04/2021 16:45 WIB

Penulis : Jose Rizal

Semalam, Pak Indrarto jadi narasumber pembekalan Penanaman Integritas Bagi Camat dan Lurah se Jawa Timur. Aku duduk di samping beliau, jadi moderatornya. Rekan satu lettingku yang kini menjadi Kepala BPSDM Jawa Timur, Aries Agung menjadi penggagas acaranya.

Materi pembekalan banyak diambil dari buku yang kami tulis berdua. Mungkin teman-teman sudah banyak yang tahu bahkan sudah tamat membaca  buku itu. Judulnya, #SangGuruPamong terbitan  #Republika . Insya Allah nanti malam akan dilaunching Gubernur Jawa Timur, Ibu Khofifah Indar Parawansa. 

Tadi malam usia Pak In 78 tahun 4 bulan 14 hari. Namun, aku melihatnya tak jauh beda dengan Pak In yang dahulu. Sewaktu menjadi pengasuh dan dosen kami, purnapraja Angkatan 07. Suaranya, tatap matanya, hingga gerak-gerik tubuhnya tak banyak berubah. Mungkin kalau diminta menyidak barak praja kembali beliau masih kuat.

Duduk di samping Pak In, seakan aku kembali menjadi praja dan ia Kasat Manggalanya. Mendengarnya bicara seperti menyimak wejangan tatkala memimpin apel Manggala. Itulah makanya, aku tidak memberikan limit waktu bicara pada Sang Guru Pamong. Sesuka dan sekuat beliau saja. Lagi pula banyak purnapraja yang menyimak dengan tatapan penuh rindu pada Pak In. 

Sesi tanya jawab berakhir menjelang pukul 22.30. Bayangkan, acara dimulai 20.00 dan hanya menghadirkan seorang narasumber. Pak In cerita banyak dengan karisma masa lalu nan tak pudar. Sesekali gelak tawa terdengar ketika Pak In mengucapkan kata-kata khas beliau yang kerap dilontarkan saat menceramahi kami dulu. 

Pada akhirnya beliau sendiri yang menyerah, meminta tidak usah ada pertanyaan lagi. Mungkin lisan Sang Guru Pamong sudah penat bernasehat.

Rupanya acara belum tamat. Peserta pembekalan tak ingin sia-siakan peluang. Mereka memaksa Pak In tetap di tempat, menandatangani buku Sang Guru Pamong milik mereka. 

Bukannya menolak, kulihat Pak In malah kembali bersemangat. Mantan muridnya berbaris rapi, satu persatu dilayaninya dengan terlebih dahulu menyapa mereka. Pak In menanyakan kabar dan memberikan pesan agar baik-baik dalam bertugas. 

Ah.. gaya Pak In malam tadi masih seperti berpuluh tahun lalu. Seolah beliau sedang memberikan tanda tangan izin bermalam praja. Atau tanda setuju pencairan pada slip gaji karena kami telah kurvey membersihkan barak. 

Terima kasih Pak In, jaga kesehatan karena masih banyak purnapraja yang ingin mendengar petuah langsung dari bibir Bapak. 

Surabaya, 9 April 2021

Artikel Terkait