Nasional

Zona Merah! Setelah Kota Muaro Jambi, Giliran Tempat Wisata Ditutup

Oleh : Rikard Djegadut - Senin, 10/05/2021 16:45 WIB

Zona Merah! Setelah Kota Muaro Jambi, Giliran Tempat Wisata Ditutup

Jambi, INDONEWS.ID – Penetapan status Zona Merah untuk Provinsi Jambi langsung diantsipasi. Setelah Kota Jambi, Pemerintah Kabupaten Muaro Jambi tutup tempat wisata dalam rangka mengatisipasi penyebaran covid-19.

Bupati Muaro Jambi, Hj. Masna Busro, Kapolres Muarojambi AKBP Ardiyanto serta Kodim 0415/Batanghari sepakat menutup akses tempat wisata. Keputusan dalam Rakor di Ruang Nang Inang, Kantor Bupati Muaro Jambi itu juga merupakan kesepakatan tokoh masyarakat.

Kadis Pariwisata Pemuda dan Olahraga Muaro Jambi, Riduwan menyampaikan hal tersebut. Ia mengatakan bahwa pertemuan tersebut merupakan tindak lanjut dari status Kota Muaro Jambi sebagai zona merah.

“Tempat wisata yang ada di Muaro Jambi, seperti Candi Muarojambi, Jambi Paradise, Alam Sebapo Lubuk Napal, Danau Tangkas dan tempat wisata lainnya akan ditutup. Ini seiring meningkatnya kasus Covid-19 di Muaro Jambi,” katanya.

Kebijakan tersebut tak lain guna menurunkan status zona merah menjadi zona kuning, bahkan hijau. Kebijakan ini, menurutnya, harus bekerjasama dengan pengelola tempat wisata.

Sementara sebelumnya, Walikota Jambi, Syarif Fasha, seusai memimpin rapat dalam rangka persiapan menyambut dan pasca Hari Raya Idul Fitri Jumat (7/5/21)
menyampaikan hal senada.

Rapat bersama Forkompinda Kota Jambi di Ruang Pola Kantor Walikota Jambi itu memutuskan menutup dua tempat wisata.

“Danau Sipin dan berbagai jenis permainan di Danau Sipin akan ditutup tanggal 15 dan 16 Mei. Termasuk area Tugu Keris Siginjai juga ditutup pada tanggal tersebut. Bukan jalannya yang ditutup (jalan tetap dibuka) tapi tidak ada kuliner, tidak ada jajanan dan mainan di sana," kata Walikota Fasha.

Adapun berbagai pertimbangan penutupan dua lokasi itu ialah karena pada tanggaal 15-16 Mei itu merupakan hari libur. Diprediksi pengunjung pada hari raya ke 3 dan 4 tersebut akan membludak.

"Kalau sudah membludak, kemungkinan sudah tidak bisa terkontrol lagi pengumpulan masa," tegasnya.

Artikel Terkait