Sosok

Mengenal Dahyar Daraba, Mantan Sekda yang Jadi Guru Besar Administrasi Publik

Oleh : Rikard Djegadut - Rabu, 16/06/2021 21:30 WIB

Prof. DR. Ir. H. Dahyar Daraba, M.Si (Foto: Ist)

Sosok, INDONEWS.ID -  Institut Pemerintahan Dalam Negeri atau yang dikenal dengan nama IPDN patut berbangga. Pasalnya, salah satu dosennya, yakni Dr. Ir. H. Dahyar Daraba, M.Si resmi menyandang gelar Guru Besar atau Profersor dalam bidang Ilmu Administrasi Publik.

Penetapan Prof Dahyar sebagai Guru Besar tersebut tertuang dalam surat keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia (Mendikbudristek) nomor 34599/MPK.A/KP.05.01/2021.

Dalam surat keputusan tersebut tertulis bahwa berdasarkan penetapan angka Kredit Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 108/E4/KP/GB/2021 tanggal 30 April 2021, Prof Dahyar memperoleh angka kredit sebesar 876,70.

SK jabatan fungsional yang ditandatangani Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Nadiem Anwar Makarim, tertanggal 9 Juni 2021 tersebut resmi berlaku terhitung sejak 1 Mei 2021.

Saat ini, Prof Dahyar menjabat sebagai Kepala Pusat Lembaga Pengabdian Masyarakat Terluar (LPM-IPDN) Pusat.

Dari Birokrat ke Akademisi

Selain mendapat gelar tertinggi dalam dunia akademis sebagai guru besar, Prof Dahyar juga mendapat kejutan istimewa di usianya yang ke-63 tahun.

Pasalnya, kisah perjalanan hidup serta karirnya dimuat dalam sebuah buku biografi berjudul "Dari Birokrat Ke Akademisi".

Tidak tanggung-tanggung, mantan Menteri Otonomi Daerah RI dan Menteri PAN-RB Prof M. Ryaas Rasyid ikut memberikan sambutan dalam buku biografi ini.

Mantan Rektor IIP ini menilai bahwa sosok Dahyar Daraba merupakan orang yang ramah, gigih dan ulet. Keramahannya dapat dilihat dari cara dia bergaul dan bersosialisasi.

Sementara kegigihan dan keuletan, lanjutnya, terlihat pada saat Prof Dahyar menempuh pendidikan, menjadi birokrat dan sekarang sebagai Dosen di Institut Pemerintahan Dalam negeri (IPDN) dengan gelar profesor.

"Saya menilai bahwa buku ini memuat sosok Dahyar Daraba yang unik. Setelah membaca buku ini, kita dapat menggali kembali potensi-potensi individu, semangat untuk terus belajar dan maju sebagai orang yang bermanfaat di pilihan pekerjaan masing-masing," tulis mantan Dirjend OTDA Depdagri ini.

Tak ketinggalan, Rektor Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN), Dr. Hadi Prabowo, M.M juga turut menitipkan kata sambutan dalam pengantar buku ini.

Sementara itu, selaku sesama rekan pengajar, dosen senior IPDN, Drs. Asri Hadi, MA turut berbangga dan mengucapkan selamat kepad Prof Dahyar atas gelar tertinggi dalam dunia akademis ini.

"Selamat kepada Prof. Dr. Ir. H. Dahyar Darada, M.Si atas gelar guru besar bidang Ilmu Administrasi Publik ini. Semoga amanah dan barokah. Selamat juga atas penerbitan biografinya yang akan segera di-launching," ucap Pemimpin Redaksi Indonews.id ini, Rabu (16/6/21).

Sosok Prof Dahyar

Prof. Dr. Dahyar Darada, M.Si merupakan seorang birokrat. Ia telah mendedikasi sepanjang karirnya di dunia birokrasi. Jabatan stretagis yang terakhir dijabatnya sebelum berpindah haluan menjadi akademisi adalah Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan.

Prof Dahyar Daraba lahir di Sungguminasa, kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan pada 15 April 1958.

Dahyar memiliki jejak pendidikan yang cukup mentereng. Ia tercatat menempuh Pendidikan tinggi sebagai Sarjana Pertanian di Universitas Sam Ratulangi pada 1984.

Selanjutnya, pada 2000, Dahyar menyelesaikan pendidikan di Ryakoku University Japan mendalami Rural Development.

Tak sampai di situ, selang 3 tahun kemudian, tepatnya pada 2003, Dahyar kembali menempuh pendidikan di Sydney University Australia untuk mendalami bidang Land Management.

Pada tahun yang sama, Dahyar juga tercatat pernah mengikuti International Meeting di Perancis dan International City Country Management Association di California Amerika Serikat pada 2004.

Dahyar tercatat meraih gelar doktoral (S3) dari Universitas Negeri Makasar pada 2015.

Ia pernah mengikuti Training of Trainer (ToT) Orientasi DPRD pada 2014 dan Master of Trainer (MoT) Pelatihan Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintahan Desa pada 2015.

Sosok yang pernah menjabat sebagai Sekda Kabupaten Takalar ini sudah menerima beberapa penghargaan dari pemerintah Indonesia atas dedikasi dan pengabdiannya.

Antara lain SatyaLancana Karya Satya 10 Tahun dari Presiden Republik Indonesia (1999), SatyaLancana Karya Satya 20 Tahun dari Presiden Republlk Indonesia (2006).

Ia juga merupakan penerima Lencana Pancawarsa 1V Pramuka dari Ketua Kwatir Nasional Gerakan Pramuka Sulawesi Selatan (2007), Tokoh Pamong Praja dari Bupati Takalar (2011) dan Satya Lancana Karya Satya 30 Tahun dari Presiden Republlk Indonesia (2017).

Prof Dahyar juga tercatat pernah menjadi Ketua Himpunan Indonesia Untuk Pengembangan Ilmu Ilmu Sosial (HIPIIS) Sulawesi Selatan.

Prof Dahyar juga diketahui aktif menulis karya ilmiah yang diterbitkan pada Jurnal nasional dan Internasional.

Pada tahun 2018 menulis artikel yang dipublikasi dalam jurnal Ad‘ministrare Vo1 5 No. 1 (terakreditasi RISTEKDIKTI) dengan judul “Kinerja Dinas Ketenagakerjaan dalam Meningkatkan Kualitas Tenaga Kerja di Kota Makassar".

Sedangkan artikel yang diterbikan pada jurnal internaional terindeks scopus pada lahun 2018 dalam jurnal: Academic of Strategy Management Journal Vol. 17 Issue 3 dengan judul: “Strategy of Government in Transportation: Case Study of Vus Rapid Transit (BRT) Program in Makasar City" dan Journal of Legal. Elichal and Regulation Issues. V01. 21 Issue 4 dengan judul: Basic Public Service Partnership Model Based on Gender Perspektive in Makasar City, Indonesia.

Saat ini Prof Dahyar menjabar sebagai Kepala Pusat Pengabdian Masyarakat Pesisir dan Perbatasan pada Lembaga Pengabdian Masyarakat IPDN.

Sebelum pada posisi ini, Prof Dahyar merupakan Direktur IPDN Kampus Makassar dengan jabatan sebagai Pembina Utama Madya IV/D atau Lektor Kepala sejak 1 Januari 2016.

Ia juga pernah menduduki jabatan prestisius di bidang birokrasi yakni sebagai Sekretaris Daerah Kabupaten Takalar sebelum berubah haluan menjadi akademisi dan terakhir dengan menyandang gelar profesor.*(Rikard Djegadut).

Artikel Terkait