Nasional

KBRI Tehran Dorong Kerja Sama Alih Teknologi dan Pembangunan SDM di Bidang Nanoteknologi

Oleh : Rikard Djegadut - Selasa, 29/06/2021 19:32 WIB

Duta Besar Republik Indonesia untuk Republik Islam Iran, Ronny Prasetyo Yuliantoro melakukan kunjungan ke Iran Nanotechnology Innovation Council (INIC) pada Senin (28/6/21).

Tehran, INDONEWS.ID - Sebagai upaya KBRI Tehran mendorong dan mengembangkan kerja sama di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, khususnya terkait dengan alih teknologi, Duta Besar Republik

Indonesia untuk Republik Islam Iran, Ronny Prasetyo Yuliantoro melakukan kunjungan ke Iran Nanotechnology Innovation Council (INIC) pada Senin (28/6/21).

Dalam kesempatan tersebut, Dubes Ronny melakukan pertemuan dengan Sekretaris Jenderal INIC, Prof. Saeed Sarkar.

Pertemuan membahas perkembangan dan tindak lanjut kerja sama Indonesia–Iran di bidang nanoteknologi farmasi dan alat Kesehatan, serta kerja sama pengembangan sumber daya manusia di bidang nanoteknologi.

Indonesia–Iran telah menandatangani kesepakatan Pengaturan Teknis antara Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dan INIC tentang Pengembangan Nanoteknologi, Bioteknologi, dan Produk Sel Punca disela-sela kunjungan Menteri Kesehatan Republik Indonesia ke Tehran pada 15 September 2019.

Pada Maret 2020, Kedua Pihak juga telah sepakat untuk memperluas kerja sama dalam mendorong investasi bersama di bidang kecerdasan buatan, alat kesehatan berteknologi tinggi serta fasilitas pelayanan kesehatan.

Salah satu kerja sama konkret kedua negara yakni pengembangan Pusat Bedah Robotik di Indonesia, yang saat ini tengah dalam proses. Sektor nanoteknologi Iran telah berkembang pesat selama 20 tahun terakhir.

Berdasarkan jumlah publikasi ISI, Iran merupakan negara dengan publikasi terbanyak ke-4 di dunia dengan 12.190 publikasi ISI (International Scientific Indexing) pada tahun 2020.

“Kedepannya, kerja sama Indonesia–Iran di bidang nanoteknologi perlu diarahkan pada bidang pembangunan sumber daya manusia, melalui kerja sama Joint Research, dan pertukaran staff pengajar dan peneliti, penyelenggaraan seminar dan workshop” ujar Dubes Ronny Yuliantoro.*

Artikel Terkait