Nasional

Tali Kasih Pensiunan Diplomat

Oleh : Rikard Djegadut - Kamis, 29/07/2021 18:44 WIB

Nasi kotak gratis, enak dan bergizi dimasak “dengan hati”, dikemas dengan “protokol kesehatan” (Foto: Ist)

Jakarta, INDONEWS.ID - Solidaritas sosial tumbuh subur kala negeri ini dihempas pandemi. Menurut World Giving Index 2021, masyarakat Indonesia termasuk yang paling dermawan dalam menolong sesama.

Kepedulian terhadap mereka yang terdera COVID-19 ditunjukkan melalui aksi sosial sekelompok pensiunan diplomat.

Setelah sholat Subuh, bu Nisa dan suaminya, Pak Taufiq, mulai memasak. Pasangan itu menyiapkan makanan yang menunya telah dikonsultasikan ke dokter di klinik Kementrian Luar Negeri. Hal itu sebagai upaya agar cocok untuk kebutuhan gizi para isoman covid.

Paket nasi gratis itu dilengkapi dengan sayur, daging, telur, buah dan susu kotak. Pokoknya empat sehat, lima sempurna.

Setelah dimasukkan ke kotak-kotak, pak Taufiq, yang mantan Konsul Jenderal di Johor Bahru itu, lantas mengantar sendiri paket-paket tersebut ke Satgas Covid di beberapa kelurahan.

Tentu dengan menerapkan protokol kesehatan. Satgas di kelurahan lantas membagikan ransum gratis tersebut ke para isoman.

Bu Nisa dan Pak Taufiq tidak berjuang sendirian. Para mantan diplomat lainnya, dengan dukungan keluarga masing-masing, bahu-membahu membentuk “bansos” covid ala pensiunan. Sepi ing pamrih, rame ing gawe.

Mereka bergotong-royong mengumpulkan dana, termasuk dari mereka yang masih berdinas. Mereka juga menyusun menu, menentukan target penerima bantuan, memasak secara bergiliran, dan membagikan ratusan ransum sehat ke masyarakat.

Setiap hari. Kegiatan itu dilakukan di saat PPKM ini. Tiga puluh tahun mengabdi sebagai diplomat, salah satu tugas mereka adalah melindungi warga Indonesia di luar negeri. Menlu Retno selalu berpesan pada diplomatnya, “bekerjalah dengan hati”.

Selama dua tahun terakhir, diplomasi Indonesia dikerahkan untuk melindungi warganya dari bahaya covid, memberikan bantuan logistik bagi mereka yang terdampar di negeri orang, serta mengamankan pasokan vaksin untuk rakyat Indonesia.

Kini, mereka telah purna-tugas. Namun, naluri sebagai pelindung terusik oleh penderitaan warga sekitar. Tetap “bekerja dengan hati”, sekalipun sudah pensiun. Tali kasih mereka menggapai, sebisanya, para isoman yang tinggal di bedeng-bedeng dan petak-petak kontrakan. (AN)

Artikel Terkait