Nasional

Truk Batubara Berduyun Isi Minyak ke Kota, Kadishub Jambi Angkat Bicara

Oleh : Rikard Djegadut - Jum'at, 10/09/2021 21:51 WIB

Kepala Dinas Perhubungan Kota Jambi, Shaleh Ridho.

Jambi, INDONEWS.ID - Truk pengangkut batubara akhir-akhir ini, berduyun-duyun memasuki kawasan perkotaan mengisi Bahan Bakar Minyak atau BBM. Hal ini mendapat tanggapan dari Kepala Dinas Perhubungan Kota Jambi, Shaleh Ridho.

Kembali menjadi sorotan, truk batubara tampaknya santer dibicarakan di tengah masyarakat. Betapa tidak karena beberapa waktu lalu mengalami kecelakaan di kawasan Lingkar Barat Jambi, yang juga mengakibatkan kemacetan panjang.

Pun, akhir-akhir ini kawasan perkotaan dihiasi oleh pemandangan antrean truk Batubara di beberapa SPBU Kota Jambi. Contohnya, SPBU Simpang Rimbo Jambi, SPBU Kuburan Cina hingga SPBU Nusa Indah.

Tak ayal, hal ini mendapat tanggapan dari Kadishub Kota Jambi Shaleh Ridho. Ridho mengatakan, sejauh ini pihaknya telah berkordinasi dengan PT Pertamina selaku pemasok BBM.

Dimana, Ia mempertanyakan soal ketersediaan solar, apakah tidak mencukupi kebutuhan truk batubara.

"Kita sudah telpon pihak Pertamina, pasokan solar itu normal. Nah, memang aktivitas truk lebih padat begitu. Disatu sisi, dari SPBU ketika muatan kosong, itu diperbolehkan," ungkap Kadishub.

Lebih lanjut, Kadishub juga membenarkan, saat ini truk pengangkut batubara kesulitan mendapatkan BBM di luar Kota Jambi. Sehingga, sebagian kendaraan roda enam tersebut memasuki kawasan perkotaan.

Atas hal itu, Ia mendorong PT Pertamina untuk melakukan evaluasi, terkait mengurai antrean tersebut.

"Makanya, tadi sayang bilang (Pertamina, red.) perlu ada evaluasilah, terkait jalur lintas ini seperti apa. Apakah pasokannya, perlu ditambah kuota begitu. Karena, angkutan barang semakin hari, tentu semakin bertambah dan persoalan ini terus terjadi," tambahnya, Jumat (10/09/2021) melalui telepon seluler.

SPBU Atur Antrean

Disamping menunggu tindak lanjut dari PT Pertamina, sejauh ini Dinas Perhubungan Kota Jambi telah berkordinasi dengan beberapa SPBU.

Hal itu bertujuan, agar para pengusaha SPBU dapat mengambil langkah sementara, untuk mengurai kemacetan.

"Pegawai SPBU, harus mengatur antrean itu. Misal, terjadi kemacetan mereka harus arahkan ke tempat lain, ataukah ngetem dulu sementara. Karena begini, SPBU dalam kota itu memiliki lahan terbatas, berbeda dengan di jalan lintas," tukasnya.

Terakhir, Ridho beranggapan tingginya mobilitas truk pengangkut batubara akhir-akhir ini, disinyalir oleh tingginya permintaan dan nilai jual batubara.

"Karena memang, mungkin karena harga batubara yang lagi bagus. Kemudian, permintaan batubara juga sedang tinggi." tutupnya. (Tr01)

Artikel Terkait