Nasional

Resepsi diplomatik, KBRI Islamabad luncurkan buku di Pakistan

Oleh : luska - Rabu, 29/09/2021 11:40 WIB

Pakistan, INDONEWS.ID - Kedutaan Besar Republik Indonesia Pakistan di Islamabad menggelar resepsi diplomatik untuk merayakan HUT ke-76 Kemerdekaan RI dan sekaligus peringatan HUT ASEAN ke-54 secara terbatas pada tanggal 28 September 2021. Kedubes negara-negara ASEAN di Islamabad yaitu Brunei Darusalam, Malaysia, Philipina, Thailand dan Vietnam yang tergabung dalam ASEAN Committee in Islamabad (ACI) turut diundang dalam peluncuran buku tersebut. Kegiatan tersebut dilaksanakan seiring dengan pelonggaran penguncian wilayah terbatas (smart lockdown) akibat pandemi Covid-19 oleh Pemerintah Pakistan. Acara dihadiri oleh sekitar 70 undangan yang terdiri kalangan diplomatik, perwakilan pemerintah, dan pejabat Kemenlu Pakistan, jurnalis, pelaku usaha dan friends of Indonesia

Acara yang berlangsung di halaman KBRI Islamabad diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, lagu kebangsaan Pakistan dan Hymne ASEAN, dilanjutkan pemotongan tumpeng oleh Dubes RI untuk Pakistan, Adam M. Tugio dan diakhir acara ditampilkan pencak silat oleh pesilat  warga negara  Pakistan. 

Resepsi diplomatik yang dilaksanakan bersamaan perayaan ASEAN Day dilakukan di dua kota yaitu Islamabad dan Rawalpindi. Untuk Islamabad difokuskan kalangan diplomatik, pejabat pemerintahan Pakistan, Universitas, friends of Indonesia dan lembaga riset. Sedangkan untuk acara di Rawalpini difokuskan kalangan pelaku usaha yang tergabung dalam kamar dagang dari negara-negara anggota ASEAN dan Pakistan yang berdomisili di Islamabad dan Rawalpidi. Resepsi yang berlangsung di halaman KBRI Islamabad diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, lagu kebangsaan Pakistan dan Hymne ASEAN, dilanjutkan pemotongan tumpeng oleh Dubes RI untuk Pakistan, Adam M. Tugio dan diakhiri dengan penampilan pencak silat oleh pesilat  warga negara  Pakistan.  Acara juga dihadiri Chief Guest, H.E. Syed Fakhar Imam, Menteri Federal Keamanan Pangan Nasional dan Riset  yang mewakili Pemerintah Pakistan dan  Guest of Honor, Senator Mushahid Hussain Sayed, Ketua  Komite Senat Hubungan Luar Negeri yang mewakili DPR Pakistan. 

Dalam sambutannya, Dubes Adam menyampaikan apresiasi kepada Chief Guest dan Guest of Honor atas kesediaannya untuk menghadiri acara Resepsi diplomatik HUT RI dan ASEAN Day. Disampaikan perkembangan ekonomi Indonesia dan hubungan bilateral RI-Pakistan dan ASEAN-Pakistan. Meski kedua negara terletak di wilayah geografis yang jauh di Asia Tenggara dan Asia Selatan, namun jejak dan pengaruh budaya satu sama lain cukup terlihat dalam cara hidup mereka. Kesamaan menarik lainnya adalah Indonesia dan Pakistan juga merayakan Hari Kemerdekaan pada bulan Agustus, masing-masing pada tanggal 17 dan 14. 

Dalam sambutannya, Syed Imam menyambut baik pelaksanaan resepsi dan menyampaikan ucapan selamat kepada  KBRI dan Kedubes negara-negara ASEAN di  Islamabad atas perayaan Kemerdekaan HUT RI sekaligus  perayaan HUT ASEAN Day serta mengharapkan kiranya hubungan Indonesia-Pakistan dan hubungan ASEAN-Pakistan dapat ditingkatkan lagi. Disampaikan pula apresiasi kepada Dubes RI atas inisitif dan upayanya dalam meningkatkan hubungan kedua negara dan ASEAN-Pakistan. 

Sedangkan Senator Mushahid Sayed menyampaikan pidatonya dengan mengapresiasi pelaksanaan resepsi bersama dan mengharapkan agar kiranya hubungan Pakistan-Indonesia yang memiliki banyak persamaan dan teruji oleh sejarah akan terus tumbuh khususnya di bidang ekonomi dan perdagangan dengan ditandatangani PTA pada tahun 2013 dan hubungan antara masyarakat dan parlemen antara kedua negara semakin meningkat.  Disampaikan pula harapannya hubungan ASEAN-Pakistan yang telah menandatangani sektoral dialogue partner pada tahun 1993 akan meningkat di masa mendatang khususnya terkait konektifitas antara kedua kawasan guna meningkatkan komplementaritas antara dua kawasan.  

Acara resepsi juga digunakan untuk meluncurkan secara resmi buku yang berjudul Captivating Images of Indonesian-Pakistan Semilarities: Cultural Beauty dan Nature’s Wonders (Citra Memikat Persamaan Budaya Indonesia-Pakistan). Menurut Adam, peluncuran buku edisi pertama ini didasari pengalaman dan kejutan menyenangkan yang dialami di Pakistan sebagai Duta Besar Indonesia. Dipaparkannya, kesamaan antara budaya Indonesia dan Pakistan tidak hanya didasarkan pada keyakinan dan tradisi Islam juga sebelum kedatangan Islam di kedua wilayah yang dapat ditelusuri ke Lembah Indus kuno dan Peradaban Gandhara yang mendominasi seluruh wilayah selama berabad-abad. Oleh karena itu, publikasi ini merupakan upaya sungguh-sungguh untuk mengumpulkan dan mencicipi kedekatan dan pengaruh tersebut dan memberikan kesempatan untuk belajar tentang satu sama lain melalui jendela nilai-nilai bersama, kepercayaan, budaya, kebiasaan makanan dan bahasa dan kehidupan sehari-hari di kedua masyarakat. 

Bagi pecinta makanan, publikasi ini akan menyenangkan karena banyaknya persamaan hidangan makanan terkenal Pakistan dan Indonesia yang harus dicoba dan dinikmati para pecinta kuliner. Publikasi ini juga menyoroti aspek unik Indonesia dari keajaiban budaya, tradisi berabad-abad, festival yang penuh warna, keajaiban geografis, dan potensi pariwisata yang luar biasa. Buku ini akan meyakinkan pembaca mengapa Indonesia disebut sebagai surga tropis.

Indonesia juga menawarkan destinasi wisata yang aman, terjangkau, nyaman, menarik, mudah diakses, ramah lingkungan dan berkelas dunia. Sektor pariwisata Indonesia mengalami pertumbuhan tercepat kesembilan di dunia. Buku ini akan menyapa pembaca mengapa mereka harus mengunjungi Indonesia. Buku ini juga memperkenalkan kepada pembaca mengapa Indonesia dianggap sebagai salah satu tempat manarik di dunia untuk perdagangan, investasi, dan kewirausahaan. Menteri Syed Imam  dan Senator Sayed menyambut baik peluncuran buku dan berharap upaya yang dilakukan Dubes Adam dapat dicontoh dalam meningkatkan hubungan bilateral dengan negara lainnya. 

Acara Resepsi juga mempromosikan berbagai kuliner, video dan brosur budaya dan wisata masing-masing negara ASEAN. Dubes Adam mengungkapkan bahwa hal tersebut merupakan upaya Indonesia sebagai Ketua ACI bersama dengan kedubes negara negara ASEAN  di Islamabad guna meningkatkan hubungan ASEAN-Pakistan di berbagai bidang, termasuk politik, pendidikan, sosial-budaya, pertahanan, ekonomi dan perdagangan.

Beberapa tokoh, pakar dan jurnalis menyambut antusias peluncuran buku dengan menyampaikan tanggapan tertulis antara lain Ambassador Sanaullah, Sekjen Asosiasi Mantan Duta Besar  Pakistan. “Buku  ini mencerminkan adanya kesamaan yang beragam dan menawan  dalam budaya trasidional  yang melanda seluruh spektrum kehidupan kita di kedua negara mulai dari kehidupan, makan, bisnis, arsitektur, dan ritual sosial lainnya menjadi  pengingat  yang  kuat bahwa warisan kita  dapat mengalahkan jarak yang secara geografis memisahkan dua negara besar kita. Duta Besar Adam layak mendapatkan apresiasi atas pengamatannya yang tajam dan menghubungkannya dengan perasaan yang tertanam dalam hati kita satu sama lain. Bagi saya, sebagai orang yang memiliki keistimewaan sebagai Duta Besar Pakistan di Indonesia, buku ini adalah pengingat yang indah  dan kokoh betapa eratnya kedua negara kita terikat dalam satu jiwa dan hal tersebut memperkaya dua entitas nasional”.

Khalid Taimur Akram, Direktur Eksekutif, Pusat Studi Global dan Strategis, (CGSS), Islamabad, mengatakan, “Buku ini merupakan refleksi dari wawasan yang mendalam di tengah kesamaan sejarah, budaya, agama, dan peradaban yang besar antara Pakistan dan Indonesia. Hype seputar buku ini tidak perlu dipertanyakan lagi dan, memang, itu membuat saya terinspirasi untuk membacanya,’’.  Prof. Dr. Shabir Ahmad Khan, Direktur Area Study Center, Universitas Peshawar, KPK, mengatakan “Buku ini merupakan upaya luar biasa dan hasil penelitian intensif dan ekstensif untuk mengidentifikasi kesamaan dan kepentingan bersama untuk meningkatkan saling pengertian yang lebih baik lagi. Ini adalah langkah praktis untuk mempromosikan konektivitas antara dua negara bersaudara. Saya yakin buku ini diminati pembaca dan beredar luas”

Dr. Ali Hamzah,  Dosen Fakultas UVAS Business School and Broadcast Journalist, Lahore, Punjab mengungkapkan “Koleksi foto yang luar biasa, menyajikan kesamaan antara dua negara bersaudara. Penyejuk  visual yang  lengkap. Saya percaya bahwa kita harus menghargai persamaan dan perbedaan. Selamat untuk  Duta Besar Adam dan timnya untuk publikasi”.

Riaz Ahmad Malik, MA, LLM, Group Editor Daily National Herald Tribune (NHT)/ Al-Akhbar, Islamabad, Pakistan mengungkapkan “ Buku ini  mencerminkan visi, dedikasi dan kecerdasan estetika Duta Besar. Ini adalah hasil dari pengalaman pribadi yang ditemuinya di Pakistan.

Dubes telah berhasil menelusuri kembali hubungan dan persamaan masyarakat Indonesia dan Pakistan melalui gambar dan deskripsi singkat dengan cara yang menarik dan mengesankan.  Dubes juga secara positif memproyeksikan keindahan alam, keragaman budaya, kemajuan ekonomi dan atraksi wisata  negaranya. Dapat dikatakan, bahwa upaya Duta Besar  tidak hanya memainkan peran penting dalam membawa kedua negara saudara lebih dekat satu sama lain tetapi juga mempromosikan pariwisata negaranya secara luas,”
Akhtar Jamal, Pemimpin Redaksi, TVITODAY.COM menyatakan “Buku adalah sahabat terbaik umat manusia, namun tidak ada yang lebih menyenangkan dan indah menikmati sebuah buku yang mengingatkan hubungan budaya dan sejarah antara dua negara yang tulus dan bersaudara seperti Pakistan dan Indonesia. Rakyat Indonesia selalu dekat di hati  dan  pikiran kami dan kami tidak akan pernah melupakan hubungan bersejarah dan dukungan yang telah diberikan Indonesia ke Pakistan”.

Ansar Mahmood Bhatti, Pemimpin Redaksi, Harian Islamabad POST mengatakan “Buku berjudul, “Captivating Images of Indonesian-Pakistan Semilarities: Cultural Beauty dan Nature’s Wonders", yang dipublikasikan  Kedutaan Besar Indonesia di bawah naungan Duta Besar Adam Tugio, berusaha untuk membangun hubungan keunikan antara Pakistan dan Indonesia melalui kumpulan gambar dan deskripsi singkat. Buku ini, seolah-olah pertama dari jenisnya, membawa ke depan berbagai kekayaan budaya dan kuliner yang belum pernah dijelajahi sebelumnya,”.

Dr. Mehmood Ul Hassan Khan, Direktur Geopolitik/Ekonomi, pakar regional Indonesia dan ASEAN menyatakan dalam tulisannya “Kita adalah zaman multikulturalisme dan buku ini adalah contoh utamanya. Ini jelas mencerminkan keindahan alam sejati  negara-negara yang bersaudara. Ini semua tentang pesona abadi, ladang hijau, pegunungan dan tempat-tempat wisata yang memiliki keindahan dan kenyamanan. Sungguh wawasan yang inovatif dan holistik untuk terhubung dengan akar sejarah yang berkaitan antara  masyarakat Indonesia dan Pakistan. Ini adalah perjalanan yang luar biasa untuk melihat ke dalam kejayaan masa lalu dan terhubung dengan zaman sekarang yang luar biasa. Presentasi visualnya adalah nilai tambah yang menggambarkan perjalanan tak terbatas untuk mengevaluasi persamaan dan menghargai perbedaan,”.
Menurut Heryanto,M.A,M.S, Concept Designer yang berperan dalam pembuatan buku mengungkapkan harapannya kiranya publikasi ini menjadi pintu masuk bagi promosi Indonesia bagi generasi milenial Pakistan untuk lebih mengenal secara dekat melalui kesamaan budaya, kehidupan sosial hingga kuliner. “Buku ini bertujuan untuk menjadikan Indonesia sebagai rumah kedua bagi generasi muda Pakistan,” ujar staf KBRI Islamabad yang juga tamatan International Islamic University Islamabad (IIUI).

Menurut Minister Counsellor KBRI Islamabad, Boy Dharmawan, peluncuran buku ini  memperoleh antusiasme  dari  para undangan khususnya warga Pakistan yang terkesan bahwa kedua negara ternyata diberkahi dengan warisan budaya dan tradisi yang memiliki kesamaan yang menarik sehingga diharapkan kesamaan tersebut berperan mempererat ikatan persaudaraan yang memiliki akar sejarah dan budaya sebagai dua negara dengan penduduk Muslim terbesar di dunia. Buku ini juga akan diluncurkan pada acara Resepsi diplomatik HUT RI di dua kota yaitu Rawalpindi dan Lahore pada awal dan pertengahan Oktober 2021. Untuk acara di Rawalpini difokuskan kalangan pelaku usaha yang berdomisili di Islamabad dan Rawalpidi dan kalangan media. Sedangkan di Lahore akan difokuskan untuk pejabat Pemda Punjab, Konsulat Jenderal negara sahabat di Lahore, pelaku usaha dan kalangan universitas, journalis dan lembaga riset.(Lka)

Artikel Terkait