Opini

Silaturahmi Wartawan Senior dan Keluarga

Oleh : luska - Rabu, 06/10/2021 10:14 WIB

Jakarta, INDONEWS.ID - Kemarin hari Selasa 5 Oktober 2021 beberapa wartawan senior dan atau keluarganya berkumpul kembali dalam ajang silaturahmi yang sudah terhenti lebih kurang 2 tahun karena pandemic covid 19.  

Pertemuan diselenggarakan di Kampoong Nasi & Mie Kawasan Sahid City Jalan Jenderal Sudirman Jakarta Pusat.  Kali ini yang bertindak sebagai nyonya rumah adalah Ibu Bieba Baely (wartawan Berita Yudha/Buana) setelah yang terakhir sebelum Covid 19 diselenggarakan di rumah Alm Rais Abin dan Almarhumah Ibu Dewi Rais Abin.

Pertemuan yang sebenarnya secara rutin diselenggarakan bergilir biasanya diisi dengan ramah tamah dan silaturahmi antar para wartawan senior dan keluarganya.  Khusus kemarin pertemuan diisi oleh dua orang dokter membahas Covid yang sedang melanda belakangan ini. Mereka adalah Dokter Naila Karima, putri dari wartawan beken Rosihan Anwar dan Dokter Cecillia Arimah dokter spesialis paru paru RS Puri Cinere.

Beberapa yang hadir adalah antara lain adalah Daud Sinyal pemimpin umum Sinar Harapan, Luki Hermanto putri dari Alm RP Hendro Pemred Indonesia Times, Sonya Parengkuan isteri Alm Augus Parengkuan, Pemred Kompas dan Dubes RI di Italia, Abdullah Alamudi wartawan senior tenaga pengajar di LPDS yang pernah berkarier di Associated Press, ABC, NHK, Tempo, Jakarta Post dan Bisnis Indonesia.   Selain itu juga tampak Pia Alamudi, Rani Hasjim putri Alm Hasjim Mahdan Wapemred Indonesia Raya dan Chappy Hakim putra dari Alm Abdul Hakim wartawan Antara.   Suasana pertemuan seperti biasanya sangat hangat dan akrab diselingi cerita cerita lucu bernostalgia pengalaman tempo dulu. Pak Daud Sinyal dan beberapa wartawan yang pernah bertugas di Istana Presiden banyak bercerita Kembali tentang suka duka meliput berita Presiden di era Bung Karno.   Diceritakan misalnya betapa sayur lodeh kesukaan Bung Karno di Istana yang sangat istimewa selalu habis tandas pada setiap acara santap siang pada akhir sidang kabinet.   Demikian pula tentang betapa para wartawan pada sesi undangan makan malam di Istana yang sudah membayangkan  dinner kelas  “Ïstana Presiden”  ternyata harus puas dengan makan sate lontong pikulan pinggir jalan yang di borong dan diundang masuk ke Istana.     

Patut dicatat yang hadir memang tidak terlalu banyak, karena selain baru sempat diselenggarakan kembali juga sudah ada beberapa anggota yang sudah meninggalkan kita semua.   Para wartawan senior, untuk mencegah menggunakan istilah wartawan tua tidak semua memiliki visi dan pandangan yang sama dalam pelaksanaan tugasnya. Akan tetapi mereka semua tetap akrab dalam hubungan kekerabatan keluarga besar wartawan Indonesia.   Di tahun 1950 dan awal 1960-an keluarga besar wartawan kerap juga berkumpul bersama di Balai Wartawan Jalan Merdeka Selatan Jakarta Pusat.   Tali persaudaraan antar wartawan dan keluarganya ketika itu memang sangat akrab, mungkin karena jumlahnya memang masih sedikit. 

Demikianlah pertemuan berkala silaturahmi wartawan senior dan keluarganya kemarin di Jakarta. Pertemuan serupa akan diselenggarakan kembali pada bulan depan, November 2021 Insya Allah.

 

Artikel Terkait