Bisnis

Soko la Indonesia: Strategi Tingkatkan Ekspor ke Kenya dan Sekitarnya

Oleh : luska - Jum'at, 08/10/2021 07:45 WIB

Nairobi, INDONEWS.ID – Untuk meningkatkan ekspor Indonesia ke wilayah Afrika Timur, KBRI Nairobi meluncurkan rumah produk Indonesia, yang berisi ribuan sampel produk Indonesia untuk dipamerkan kepada importir potensial. “Dengan bangga kami persembahkan lebih dari dua ribu lima ratus sampel produk yang didatangkan langsung dari Indonesia,” ujar Dubes RI Nairobi, Dr. M. Hery Saripudin saat membuka rumah produk Indonesia. (6/10)

Mengambil Bahasa Swahili, rumah produk Indonesia tersebut dinamakan Soko la Indonesia yang artinya pasar Indonesia. 

Peresmian rumah tersebut berlangsung meriah dengan dihadiri oleh Principal Secretary Kemlu Kenya, Dubes Macharia Kamau. Sejumlah pejabat dari Kementerian Perdagangan, Kadin Kenya, dan tidak kurang dari 40 orang pebisnis asal Kenya turut datang dan melihat berbagai produk siap ekspor asal Indonesia. 

Jauh dari kata membosankan, Soko la Indonesia didesain seperti layaknya supermarket dengan enam sisi rak yang berjejer lurus memamerkan berbagai produk, mulai dari makanan dan minuman ringan, bumbu masak, kopi, produk perawatan tubuh, hingga pakaian, tas, dan alas kaki. Berjalan di dalam Soko la Indonesia membuat pengunjung serasa menikmati deretan produk yang disajikan dalam pusat perbelanjaan modern. 

“Konsep ini berbeda dari tempat pameran produk lainnya,” terang Eliud Kibii, salah satu wartawan Kenya yang datang saat pembukaan. “Suasana yang dihadirkan membuat kita nyaman melihat dan memilih sampel produk,” tambahnya. 

Pembukaan Soko la Indonesia dilaksanakan bersamaan dengan Sampling Event - Hybrid Trade Showcase 2021, yang merupakan kolaborasi antara KBRI Nairobi dengan PT. Kareem International, sebuah prusahaan agregator ekspor asal Indonesia.

Kegiatan sampling ini merupakan tindak lanjut kegiatan pembukaan dan kegiatan utama Hybrid Trade Showcase 2021 ang telah dilaksanakan secara virtual pada 7-8 September lalu. PT. Kareem Internatioal berperan aktif dalam mendorong masukan produk-produk Indonesia ke pasar Afrika Timur, termasuk dengan membantu membantu mengumpulkan perusahaan Indonesia yang berminat mengekspor produk dan kemudian mengorganisasi pengiriman produk ke Nairobi. 
Pada kegiatan sampling dan peluncuran Soko la Indonesia ini, para pengunjung dapat membawa pulang sampel untuk keperluan pendalaman produk, riset pasar, dan sebagainya untuk menentukan kecocokan dengan situasi pasar dan pertimbangan strategi pemasaran.

“Sederhananya, calon importir asal Kenya tinggal datang ke Soko la Indonesia, lihat sendiri sampel produk yang mereka suka, dan kami akan bantu hubungkan mereka dengan produsen dari Indonesia,” ujar Aditya Aji Nugraha, Pelaksana Fungsi Ekonomi KBRI Nairobi, Ketika menjelaskan alur operasi Soko la Indonesia. 
Bagian dari Langkah Mendekatkan Indonesia dengan Kenya

“(Pembukaan Soko la Indonesia) merupakan sebuah indikator kecil dari apa yang nantinya akan menjadi luapan aktivitas bilateral,” ujar Principal Secretary Kamau dalam sambutannya. Sebagai orang nomor dua di Kemlu Kenya, Ia menyampaikan pandangan yang sangat positif terhadap peningkatan hubungan ekonomi Indonesia Kenya. “Ambil kesempatan ini, lakukan bisnis dengan Indonesia,”ujar mantan Wakil tetap Kenya untuk PBB di New York tersebut. 
Indonesia dan Kenya memiliki hubungan perdagangan yang sangat baik, terutama dalam beberapa tahun terakhir. Di tengah melambatnya perdagangan dunia akibat Covid 19, perdagangan Indonesia – Kenya justru meningkat signifikan. Pada tahun lalu, total perdagangan Kenya meningkat sekitar 43% dibandingkan tahun 2019. Hal ini terjadi di tengah pergangan dulia yang melesu akibat pandemi Covid-19. Di tahun ini, angka tersebut diprediksi akan meningkat lagi. Hingga bulan Agustus tahun ini, total perdagangan kedua negara menyentuh angka 374 juta USD, jauh lebih besar dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2020 lalu sebesar 203 juta USD. 

Neraca perdagangan Indonesia dengan Kenya dalam lima tahun terakhir selalu mengalami surplus. Pada tahun lalu, Indonesia surplus sebesar 361 juta USD dari Kenya. Komoditi unggulan Indonesia yang telah masuk ke pasar Kenya adalah CPO, kertas, tekstil dan ban. “Dibukanya Soko la Indonesia diharapkan dapat membuka semakin besar peluang perdagangan dan membuka jalan terhadap ekspor berbagai komoditi alternatif Indonesia ke pasar Kenya,” tutup Dubes Hery. (Lka)
 

Artikel Terkait