Bisnis

UMKM Binaan PNM yang Bergerak di Bidang Kuliner Diminta Perkuat Branding Bisnis

Oleh : Rikard Djegadut - Selasa, 23/11/2021 09:49 WIB

Menteri BUMN Erick Thohir bersama ibu-ibu nasabah PNM (Foto: Ist)

Jakarta, INDONEWS.ID - Pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) binaan PT Permodalan Nasional Madani atau PNM diminta untuk memperkuat branding bisnisnya. Hal ini agar usaha para nasabah yang merupakan pemain lokal mampu bersaing.

Demikian dikatakan Direktur Bumi Kreatif Institut Sukabumi, Eko Pramana Putra dalam pemaparannya ketika menjadi pembicara dalam pelatihan usaha kepada 40 nasabah Unit Layanan Modal Micro (ULaMM) PNM. Menurutnya, persaingan bisnis di era globalisasi adalah tantangan yang harus dilewati bagi para pebisnis lokal.

Pelatihan kepada puluhan Nasabah yang bergerak khusus di sektor kuliner dalam wadah Klasterisasi Kuliner PNM Cabang Tangerang itu dimaksudkan untuk meningkatkan daya saing nasabah ditengah persaingan semakin ketat antar produk kuliner.

Sekalipun pelatihan digelar melalui Zoom Meeting, namun demikian peserta yang didominasi “Emak-Emak” yang merupakan nasabah perusahaan plat merah yang kini menjadi Anak Usaha BRI dan berada di bawah naungan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) itu mengambil tema "Pentingnya Branding Usaha dalam Usaha Kuliner".

“Sebab persaingan tak hanya datang dari sesama pengusaha di Indonesia, namun juga hadir dari pebisnis dari luar negeri yang membuka usaha di Indonesia. Lalu bagaimana caranya pengusaha dalam negeri bisa memenangkan persaingan? Salah satunya dengan branding,” ujar Eko seperti dikutip media ini dari Antara, Selasa (23/11/21).

Lebih lanjut Master Mentor Sigap UMKM itu memaparkan 5 alasan kenapa branding itu penting dilakukan untuk kemajuan usaha. Yang pertama branding menjadikan produk memiliki daya tarik dimata konsumen.

Kedua, dengan branding produk memiliki ciri yang khas. Ketiga, branding merupakan metode lain untuk promosi. Keempat, dengan branding produk memiliki nilai tawar yang tinggi. Dan Kelima lanjut Eko, dengan branding maka pelanggan akan loyal karena telah memilih produk yang tepat.

Pelatihan yang digelar secara online, sekalipun menggunakan media Whatss App itu berlangsung tertib, khikmad dan mendapat antusias luar biasa dari para nasabah, terbukti dari banyaknya pertanyaan dari para peserta pada sesi tanya jawab yang berlangsung hampir 2 jam.

Pada kesempatan yang sama Andi Irnawati, selaku Koordinator Wilayah Pengembangan Kapasitas Usaha (PKU) & Jasa Manajemen LKMS – Kemitraan (JML) Jabodetabek & Serang dalam sambutannya menyatakan bahwa diadakannya Program Pengembangan Kapasitas Usaha (PKU) sekalipun melalui Zoom dimaksudkan untuk membantu memberikan wawasan usaha lebih luas kepada Nasabah khususnya melalui Klasterisasi atau Pengelompokan Usah Nasabah berdasarkan Sektor tertentu.

Dalam hal ini Sektor Kuliner agar mampu berinovasi, bersaing dan berkreasi menyusul semakin maraknya aneka macam cita rasa kuliner akhir-akhir ini.

“Usaha Bapak dan Ibu agar lebih sukses, serta terus menambah pendapatan usaha untuk ke depannya terlebih pasca covid-19, sehingga pada gilirannya bisa bersaing dan pada akhirnya bertahan menghadapi persaingan yang semakin luar biasa”, ujar Andi.

Pada kesempatan yang sama, Muslim Mubaroq selaku Penangungg Jawab Pengembangan Kapasitas Usaha (PKU) Nasabah PNM Cabang Tangerang, mengungkapkan bahwa yang membedakan antara PNM dengan Lembaga Keuangan lainnya adalah adanya Program Pengembangan Kapasitas Usaha.

Program ini diantaranya Pelatihan dan Pendampingan yang dilakukan kepada Ibu-ibu Nasabah Mekaar.

“Jadi PNM selain memberikan modal financial juga memberikan modal intlektual dan modal sosial. Pemberian modal intlektual diberikan dalam bentuk pelatihan maupun motivasi usaha. Dan biasanya pelatihan sekaligus sebagai ajang pemberian modal sosial, yakni nasabah disarankan agar tidak pelit terutama pelit ilmu dan agar tukar pengalaman serta saling bersinergi dengan nasabah lain agar nantinya tercipta suatu iklim dan ekosistem usaha yang sinerjik,” ujarnya.

Program lain adalah Sinergy antara Nasabah Mekaar dengan ULaMM (Unit Layanan Modal Micro), yakni Unit Usaha dari PNM dengan Plafond pinjaman antara Rp30 juta hingga Rp150 juta.

Polanya adalah kerjasama timbal balik saling menguntungkan yakni seperti yang terjadi di Wilayah Kecamatan Sukadiri, nasabah ULaMM memberikan pelatihan sekaligus pendampingan kepada Ibu-ibu Nasabah Mekaar untuk bersama-sama meraih kesuksesan dengan memanfaatkan peluang yang ada di alam sekitarnya yakni membuat Sate Bandeng yang sekarang telah menjadi salah satu icon Kabupaten Tangerang, yang asalnya bernama Sate Bandeng Khas Kronjo (Sabajo).

Di samping itu, masih kata Muslim, PKU dimaksudkan untuk menjaga loyalitas nasabah disamping sebagai sarana menambah nasabah baru melalui pola getok tular antar nasabah dengan yang belum menjadi nasabah.

“Dengan pelatihan semacam ini diharapkan nasabah PNM bisa lebih mandiri lagi bisa mengembangkan usaha mereka untuk jadi lebih maju dan bisa memberikan yang terbaik untuk keluarga kita bisa membantu perekonomian keluarga," tutupnya.*

Artikel Terkait