Nasional

Nama IKN: Dari `Jokograd` dan `Mandalanusa` Hingga `Sri Mahendrakerta`

Oleh : very - Rabu, 19/01/2022 09:45 WIB

Ibu Kota Negara Nusantara. (Foto: Kompas.com)

Jakarta, INDONEWS.ID --  Presiden Joko Widodo telah memilih nama Ibu Kota Negara di Kalimantan Timur yaitu Nusantara pada Jumat, 14 Januari 2022.

Hal itu diungkap Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa dalam Rapat Panitia Khusus Rancangan Undang-Undang Ibu Kota Negara (RUU IKN) dengan pemerintah di gedung DPR, Jakarta, Senin (17/1/2022).

"Ini saya baru mendapatkan konfirmasi dan perintah lagsung dari Bapak Presiden yaitu pada hari Jumat. Jadi sekarang hari Senin, hari Jumat lalu, dan beliau mengatakan ibu kota negara ini Nusantara," kata Suharso.

Nama Nusantara bagi Ibu Kota Negara tersebut kemudian ditetapkan dalam Rancangan Undang-Undang tentang IKN yang telah disetujui dan disahkan DPR menjadi undang-undang dalam rapat paripurna, Selasa, 18 Januari 2022.

Sebelumnya, media sosial ramai dengan usulan terkait nama IKN tersebut.

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon misalnya merasa kurang cocok dengan nama Nusantara. Menurutnya Nusantara memiliki pengertian sendiri sebagai wilayah Indonesia.

"Nusantara kurang cocok jadi nama ibukota baru. Nusantara punya pengertian sendiri sbg wilayah Indonesia, belum lg ada Wawasan Nusantara," cuitnya melalui akun Twitter @fadlizon, Selasa 18 Januari 2022.

Ketimbang nama Nusantara, Fadli mengusulkan nama ibu kota langsung diambil dari nama Presiden Joko Widodo atau Jokowi, yang menjadi inisiatornya.

"Usul sy nama ibu kota langsung saja Jokowi. Sm dg ibu kota Kazakhstan Nursultan (dr nama Presiden Nursultan Nazarbayev”)," ungkap anggota Komisi I DPR RI itu.

Selain itu, ada juga yang menyarankan agar nama IKN itu diberi nama "Santo Jokoburg" dan "Jokograd". Nama itu disarankan oleh pengguna Twitter @Enggalpm. "Semoga bisa jadi pertimbangan," tulisnya.

Kemudian, penggunan Twitter @IdThalamus mengusulkan nama "Mandalanusa" untuk IKN tersebut.

Netizen lainnya yaitu @AnugrahArgaS6 mengusulkan nama "Sri Mahendrakerta". Dia mengatakan, bahwa nama itu merupakan kombinasi kata Sansekerta yang berarti “Kota yang diberkati oleh Dewa untuk membawa kebijaksanaan, menegakkan keadilan, dan menciptakan kemakmuran”.

Di laman Facebook, ada juga yang mengusulkan nama Kartanegara. Seperti diketahui, wilayah Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, adalah rumah bagi kerajaan Hindu yang berdiam pada abad ke-4.

 

Sensitif

Nama merupakan masalah sensitif bagi negara ini, tempat bagi berdiamnya penduduk terpadat keempat di dunia, yang mencapai 260 juta jiwa dengan lebih dari 300 kelompok etnis.

Muslim membentuk sekitar 90 persen dari populasi, tetapi minoritas Kristen, Hindu, dan lainnya masih berjumlah jutaan.

Karena itu, para Bapak Bangsa menciptakan istilah "Pancasila" - lima prinsip - sebagai dasar negara bagi Indonesia.

Pemindahan IKN adalah bagian dari pembenaran untuk pindah menjauh dari Jawa, di mana lebih dari setengah penduduk Indonesia tinggal dan telah lama dominan secara politik.

“Nama harus mencerminkan ciri khas Kalimantan Timur, karena pemerintah telah berupaya agar ibu kota tidak Jawa-sentris,” kata Kunto Adi Wibowo, direktur eksekutif lembaga survei Kedai Kopi seperti dikutip reuters.com.

"Ibu kota baru juga tidak boleh memuat nama Joko Widodo karena sejarah akan mengingatnya sebagai presiden yang memindahkan ibu kota. Itu sudah cukup menjadi warisannya," ujarnya. ***

Artikel Terkait