Nasional

Hikmahanto: Potensi Konflik Bersenjata di Ukraina Harus Dihindari

Oleh : very - Selasa, 15/02/2022 11:08 WIB

Hikmahanto Juwana, Guru Besar Hukum Internasional UI dan Rektor Universitas Jenderal A. Yani. (Foto: Pikiran Rakyat)

Jakarta, INDONEWS.ID --- Dalam beberapa hari terakhir ketegangan di Ukraina terus memuncak. Sejumlah pengamat bahkan penasihat keamanan memprediksi konflik bersenjata akan segera pecah.

Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia (UI) Hikmahanto Juwana menyerukan upaya diplomasi terus diupayakan untuk bisa menghindari konflik bersenjata antar sejumlah negara.

“Sayangnya dalam situasi seperti ini peran Perserikatan Bangsa-Bangsa, khususnya Dewan Keamanan, tidak sentral,” ujarnya melalui siaran pers di Jakarta, Selasa (15/2).

Rektor Universitas Jenderal A. Yani mengatakan Dewan Keamanan PBB seharusnya dapat dioptimalkan perannya dalam membuka dialog atau diplomasi antar negara yang memiliki kepentingan dan berpotensi berhadap-hadapan saat konflik bersenjata pecah.

Disamping itu masyarakat Ukraina dan Rusia juga perlu diberi kesempatan untuk mengungkap aspirasi mereka sehingga tidak ter-reduksi dengan apa yang diinginkan oleh para politisi dan pengambil kebijakan semata.

Terakhir, kata Hikmahanto, bila perlu ada pemimpin negara ketiga yang tidak terafiliasi ke Rusia, Amerika Serikat, Ukraina ataupun NATO yang mau menjadi mediator sehingga terhindar salah tafsir ucapan atau tindakan dari pemimpin yang satu terhadap pemimpin yang lainnya.

Hikmahanto menyerukan agar konflik bersenjata harus dihindari mengingat konsekuensi bila meletus bisa sangat luar biasa terhadap eksistensi dunia.

“Dunia harus menganggap ketegangan Ukraina sebagai ancaman besar terhadap perdamaian internasional,” pungkasnya. ***

Artikel Terkait