Opini

Kabinet Yang Kuat

Oleh : luska - Rabu, 15/06/2022 14:53 WIB

Penulis : Djohermansyah Djohan (Guru Besar IPDN dan pendiri Institut Otonomi Daerah)

Susunan organisasi pemerintahan yang baik sekelas kabinet, harus teratur dan rapi, jangan bolong-bolong.
Jangan sampai kotaknya ada, tapi tak kunjung diisi.

Orang yang mengisi jabatan dalam organisasi pemerintahan harus berpengetahuan dan berpengalaman. Punya jam terbang panjang. Kesehatannya juga mesti prima karena beratnya tugas anggota kabinet.

Bila susunan organisasi kabinetnya okay serta personalia yang mengisinya mumpuni dan kuat bisa diharapkan kabinet yang tinggal dua tahun ini masa kerjanya akan "performed" dan "delivered".

Reshuffle kabinet Indonesia maju untuk ketiga kalinya, telah dilakukan Presiden Joko Widodo. Apa yang menarik dari perombakan kabinet kali ini?

Pertama, masuknya Ketum PAN Zulkifli Hasan mengisi pos kementerian Perdagangan. Dia politisi berpengalaman, pernah menjadi Menteri Kehutanan. Kehadirannya diharapkan bisa membereskan karut  marut tata niaga minyak goreng.

Baca juga : Kendali Kebijakan

Kedua, diangkatnya mantan Panglima TNI Jenderal TNI (Purn) Hadi Tjahyanto menjadi Menteri Pertanahan dan ATR. Kompetensinya di bidang pertanahan tak kita ketahui. Begitu juga di bidang tata ruang. Tapi di bidang pertahanan dia "jago". Disebut-sebut dia diangkat untuk membereskan soal lahan di IKN Nusantara yang cukup pelik itu. Kehadirannya untuk menguatkan kabinet agaknya masih tanda tanya.

Ketiga, kursi wamen yang kosong selama ini di Kemendagri dan Kemenaker diisi sudah. Afriansyah Noor, politisi dari PBB, dilantik sebagai Wamennaker. Wempi Patipo, mantan Bupati Jayawijaya dua periode dan Wamen PUPR digeser menjadi Wamendagri.

Pengisian kekosongan kedua kursi wamen ini patut diapresiasi, walau sebetulnya sudah amat terlambat. But, better late than never. Misalnya, masuknya Wamendagri Wempi yang berpengalaman di bidang pemerintahan lokal tentu akan memperkuat Kemendagri yang dipimpin Jenderal Pol (purn) Tito Karnavian mantan Kapolri.

Selamat bekerja, waktu anda tidak banyak Pak Menteri dan Pak Wamen. Langsung saja tancap gas.

Artikel Terkait