Nasional

Ini Kriteria Capres yang Akan Diusung PDIP

Oleh : very - Rabu, 22/06/2022 08:31 WIB

Hasto Kristiyanto, Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan. (Foto: Ist)

 

Jakata, INDONEWS.ID – PDI Perjuangan akan mengusung calon presiden (capres) di 2024 mendatang, baik seorang diri maupun ikut menggalang kerja sama dengan partai lain. Namun, hingga kini belum ada nama capres yang  akan diusung oleh partai moncong putih tersebut.

Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan PDIP baru menyusun kriteria calon presiden yang akan diusung.

"Aspek ideologi sangat penting, mutlak, tidak bisa ditawar-tawar," kata Hasto kepada wartawan di sela-sela Rakernas PDIP di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Selasa (21/6).

Pasalnya, menjadi seorang pemimpin itu harus kokoh dalam prinsip saat mengeluarkan kebijakan.

"Pak Jokowi menyampaikan subsidi BBM kita saja itu Rp567 T (triliun), bagaimana kita menghadapi tekanan itu? Seorang pemimpin yang tidak berani mengambil sikap, tentu melihat hal itu sebagai beban," kata Hasto.

Namun, seorang pemimpin akan memperhitungkan keputusan tersebut walaupun pahit.

"Nah, inilah yang sedang dipertimbangkan betul oleh Ibu Megawati," kata Hasto seperti dikutip Antara.

Hingga saat ini, Megawati masih melakukan kontemplasi untuk menentukan calon presiden pada Pilpres 2024.

Megawati, kata dia, belum bisa menentukan lantaran proses kajian terhadap calon masih terus dilakukan.

"Terkait dengan capres dan cawapres, nanti Ibu Ketum (Ketua Umum). Beliau menegaskan masih mempertimbangkan, melakukan kajian, berkontemplasi, dan pada momentum tepat akan beliau sampaikan," katanya.

Hasto pun mengaku belum tahu kapan penentuan capres akan diumumkan.

"Bisa 3 bulan lagi, bisa 5 bulan lagi, bisa beberapa hari lagi. Tetapi itu semua ada di dalam kajian Ibu Ketum dan beliau yang menerima mandat untuk menyampaikan hal itu," ujarnya.

Lebih lanjut Hasto mengungkapkan bahwa sebelum pengumuman calon presiden pihaknya akan mencari momentum yang tepat.

Dia pun menyinggung kembali penunjukan Jokowi oleh Megawati yang menurutnya saat itu sarat akan makna.

"Ketika Pak Jokowi diumumkan, beliau kan pada status yang berada di salah satu tempat yang cukup penting sebagai simbol dari rakyat Marhaen, simbol kebudayaan, mewakili Betawi si Pitung, kemudian Pak Jokowi mencium Bendera Merah Putih," tuturnya.

Karena, kata Hasto, untuk menjadi pemimpin harus dipersiapkan dan ketika diumumkan pun harus dengan simbol yang menggelorakan semangat kebangkitan bagi Indonesia Raya.

"Jadi tunggu saja momentumnya. Nanti bisa juga menjelang tahapan pengumuman yang menurut KPU pada Agustus," pungkasnya. ***

 

Artikel Terkait