Daerah

Harga TBS Anjlok, Dewan: Harus ada Pressure dari Petani

Oleh : Rikard Djegadut - Sabtu, 25/06/2022 11:44 WIB

Jambi, INDONEWS.ID - Harga Tandan Buah Segar (TBS) sawit di Jambi pada periode ini anjlok. Miris melihat harga di tingkat petani tak pecah dari seribu rupiah, dewan sebut harus ada pressure (tekanan) dari kalangan petani.

Sebelumnya menyoroti anjloknya harga TBS sawit dikarenakan dampak dari pelarangan ekspor CPO beberapa waktu lalu.

Hal ini kembali tuai komentar dari Anggota DPRD Provinsi Jambi, Evi Suherman. Di mana, sebelumnya Ia meminta Pemerintah Pusat untuk tegaskan perusahaan, agar mengikuti standar harga dari Dinas Perkebunan.

Masih soal anjloknya harga TBS, Evi meminta para petani untuk mengambil sikap. Dalam hal ini, para petani diharapkan tak segan untuk bersuara, melalui anggota legislatif setempat. Sebab, persoalan anjloknya TBS sawit saat ini telah menjadi issu nasional, bukan hanya terjadi di Provinsi Jambi.

"Kalau petani kompak, bisa disuarakan melalui perwakilan-perwakilan. Contoh, di tingkat kabupaten, suarakan aspirasi ke legislatif kabupatennya. Begitu juga di tingkat provinsi, sampaikan ke DRPD provinsinya," tegasnya, Jumat (24/06/2022) melalui telepon seluler.

*Dimulai Dari Aspirasi Petani, Dewan Minta Gubernur Kordinasi ke Pemerintah Pusat*

Dengan para petani di tiap daerah serentak menyuarakan melalui DPRD setempat. Sehingga, pihaknya dapat mendesak Gubernur segera membawa persoalan ini ke Pemerintah Pusat.

Pasalnya, Ia beranggapan, polemik harga TBS sawit tak putus apabila hanya ditangani oleh pemerintah daerah. Sebab, dibutuhkan penegasan dari Pemerintah Pusat, agar para pengusaha taat mengikuti standarisasi harga yang telah ditetapkan.

"Karena, di tingkat petani saat ini hanya berkisar 500 sampai 600," ungkapnya.

"Artinya, kita bareng-bareng menyuarakan. Harus ada presure (tekanan, red) dari petani. Jadi, nanti Dewan mendesak Gubernur untuk membicarakannya ke pusat," jelasnya.

*Seluruh Gubernur Kompak*

Tak putus pada petani harus bersikap, analisa politisi PPP ini beranggapan, para Gubernur seluruh provinsi yang mengalami hal yang sama, agar serentak menyuarakan anjloknya harga TBS sawit pada menteri terkait.

Dengan demikian, bilangnya, muncul sebuah instruksi nasional yang menyerukan pabrik harus mengikuti standarisasi harga dari pemerintah.

"Pemerintah Provinsi segera jemput bola, Gubernur temui menteri perekonomian, bila perlu temui Pak Presiden. Ini bukan Jambi saja, seluruh Gubernur menyuarakan kondisi petani." tegasnya.

Untuk diketahui, harga TBS sawit versi Dinas Perkebunan Provinsi Jambi periode ini, menunjukkan harga Rp 2.147,09/kg.

Namun, sepengamatannya di tingkat petani hanya dihargai di kisaran 500-1000 rupiah. Belum lagi persoalan mahalnya harga pupuk, turut menjadi sorotan politisi asal Sarolangun ini.

"Karena pengusaha pada nakal ini, padahal pemerintah provinsi sudah menetapkan harga. Tapi, tidak pernah mengikuti harga dari Dinas Perkebunan." tukasnya. (Rpa/Erwin Majam)

Artikel Terkait