Nasional

Betapa Melimpahnya Buku Bacaan di Jakarta

Oleh : Rikard Djegadut - Kamis, 28/07/2022 10:09 WIB

Pemerhati pendidikan NTT, Asri Hadi berpose di depan lemari buku di Stasiun KRL BLok M, Jakarta

Jakarta, INDONEWS.ID - Jakarta, dengan gelarnya sebagai ibukota negara menjadi lumbung untuk banyak hal yang didambakan oleh orang-orang di pelosok negeri. Salah satunya adalah soal keberlimpahan buku bacaan.

Sepakat atau tidak, adagium lama mengatakan "buku adalah jendela dunia". Sebab melalui buku, seseorang dapat mendapatkan pengetahuan tentang banyak hal di dunia hanya dengan membaca setiap butiran-butiran aksara yang tertata, halaman demi halaman dalam sebuah buku.

Artinya, buku sebagai jendela dunia, kita bisa melihat isi dunia tanpa melakukan perjalanan, hanya cukup membaca sebuah halaman buku. Dalam pengetian inilah, buku adalah jendela menuju ilmu pengetahuan tanpa batas tentang dunia.

Soal ini, keberadaan buku bacaan yang melimpah menjadi kerinduan jutaan jiwa anak muda yang tersebar di pelosok-pelosok nusantara. Mereka rindu dapat masuk ke dalam dunia tanpa batas tersebut melalui buku bacaan. Namun sayangnya, mereka tidak memiliki akses ke arah itu.

Sementara di Jakarta, buku sebagai jendela dunia atau jendela pengetahuan berkelimpahan. Mereka tidak hanya berada di perpustakaan, sekolah dan taman bacaan lainnya, namun bahkan ada di ruang-ruang tunggu fasilitas publik. Betapa senangnya jadi warga ibu kota!

Seperti yang disampaikan salah satu purnabakti Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) selaku pemerhati pendidikan Nusa Tenggara Timur (NTT), Drs. Asri Hadi.

Ketika hendak menunggu jadwal kereta apil listrik (KRL) di Blok M, Jakarta Selatan, di sebuah pojok ruang tunggu stasiun KRL Blok M, Asri Hadi melihat lemari berisi buku yang disusun rapi.

"Buku-buku ini sengaja disiapkan bagi penumpang yang sedang menunggu KRL. Dibaca gratis. Di satu sisi saya bangga. Tapi bhatin saya miris, karena banyak anak-anak di daerah jauh dari keistimewaan ini," kata Asri Hadi.

Asri Hadi berharap, seluruh stakeholder tidak hanya memprioritaskan aksesk terhadap pengetahuan bagi masyarakat di perkotaan, seperti Jakarta. Namun juga memperhatikan masyarakat di daerah.

Menurutnya, pemerataan pendidikan dan distribusi pengetahuan melalui buku bacaan harus dilakukan bersama-sama seluruh pihak. Mulai dari pemerintah pusat di bawah koordinasi kementerian terkait hingga pemerintah daerah bahkan desa sebagai perwakilan kehadiran pemerintah di tingkat bawah.

"Akses terhadap pendidikan dan akses terhadap informasi itu menjadi hak seluruh masyarakat, baik di perkotaan maupun di daerah. Semoga distribusi ilmu pengetahuan dapat sampai ke daerah-daerah, ke pelosok-pelosok," ujarnya.

Investasi SDM untuk NTT

Setelah secara resmi mengkhiri pengabdian di Kampus tercinta IPDN dengan manis, Asri Hadi diketahui, mulai memberikan perhatian khusus terhadap pengembangan dan kemajuan SDM di NTT.

Sebagaimana masyur diberitakan, akhir-akhir ini, Asri Hadi tekun menuntun sekelompok anak muda asal NTT di Jakarta dalam menggalang buku bacaan bagi masyarakat di NTT.

Selain menyumbangkan pemikirannya pada usaha sekelompok anak muda yang bernaung di bawah Yayasan Cipta Insan Bhakti (YCIB) itu, Asri Hadi juga berada paling depan menjalin komunikasi dengan tokoh-tokoh nasional dari beragam latar belakang untuk memberikan perhatian khusus pada pembangunan dan pengembangan SDM NTT.

Sejauh ini, ribuan buku sudah terkumpul berkat keseriusan dan kepedulian Asri Hadi. Buku-buku ini dikumpulkan di salah satu drop poin di Jakarta untuk selanjutnya dikirimkan ke taman baca Komunitas Bulir Menabur yang tersebar di sejumlah wilayah di NTT.

Selain menyebarkan buku, YCIB juga memberikan kursus bahasa Inggris gratis bagi anak-anak NTT di Jakarta. Secara khusus, mereka yang tidak mampu mendapatkan bimbingan belajar berbayar.

Bagi sosok yang akrab disapa Buyung ini, berbuat baik sifatnya lintas batas. Ia tidak mengenal suku, agama dan sederet identitas lainnya.

"Saya terpanggil untuk berkontribusi bagi pengembangan dan kemajuan SDM di NTT. Bagi saya, berbuat baik itu sifatnya lintas batas," kata sosok berdarah Minang kelahiran Tanah Datar Sumatera Barat ini.

Bagi pembaca yang ingin mengambil bagian dalam kegiatan YCIB dengan mendonasikan buku-buku bekas layak baca, dapat menghubungi pihak YCIB di nomor 0853 2786 0471 a.n Djanuar dan mengirimkan langsung ke tempat penampungan kami di PT. FASDELI GROUP Kapuk Business Park Blok CG No. 28 RT/RW:3/3, Kel. Kamal Muara, Penjaringan, Jakarta Utara, Jakarta 14470. (RDJ).

Artikel Terkait