Daerah

Demi Milenial Jambi, Kenara Institute dan PTPN VI Datangkan Wakil Menteri

Oleh : Rikard Djegadut - Minggu, 21/08/2022 18:53 WIB

Kenara Institute bersama PTPN BVI menggelar seminar

Jakarta, INDONEWS.ID - Kenara Institute bikin gawean lagi. Bersama PTPN VI, Kenara Institute mendatangkan Wakil Menteri demi peluang kerja Milenial Jambi. Ratusan peserta dari berbagai Organisasi Mahasiswa dan pelaku UMKM Milenial Jambi, terlibat dalam agenda nasional ini.

Demikian penyampaian dr Novriardi, salah satu pentolan Kenara Institut saat menjawab wartawan media ini, pekan ini.

Kenara Institute sendiri sebelumnya mengelar Diskusi Arah Demokrasi Pasca Pemilu 2019 pada Februari lalu. Sejumlah tokoh Jambi berbagai kalangan, hadir dalam kegiatan tersebut.

Sedangkan dalam pekan ini, Kenara Institute mendatangkan Wakil Menteri Ketenagakerjaan, Afriansyah Noor pada Rabu 24 Agustus 2022.

Bilang Akademisi Jambi ini, kedatangan Afriansyah Noor sendiri, untuk membuka potensi dan peluang kerja para milenial di Jambi.

“Seminar ini bagian dari menjawab, bagaimana desain milenial Jambi seperti apa. Potensi Jambi itu di bidang perkebunan. Ada tidak, BLK kita mendukung ahli-ahli perkebunan dan kaum milenial ini. Kemudian kita punya minyak, Petro China. Pertambangan, ada tidak BLK kita?,” katanya.

Sejalan dengan hal itu, rencana pengambil alihan Balai Latihan Kerja (BLK) oleh Kementrian Tenaga Kerja (Kemenaker) menjadi bagian dari acara ini.

“Maka kita undang Wamenaker untuk menjawab tantangan milenial kita itu,” katanya.

Kepedulian akan generasi penerus Jambi itu, perlu dukungan dari berbagai pihak. Namun Novriardi blak-blakan soal partisipasi perusahaan terkait agenda ini.

Bilangnya, beruntung Kenara Institute memiliki Djokas Siburian yang mau merogoh koceknya untuk acara berlevel nasional itu. PTPN VI mendukung kegiatan seminar nasional yang bertemakan Generasi Milenial ini.

Dalam agenda yang bakal menghadirkan 150 milenial dari mahasiswa dan pelaku UKM milenial, juga bakal hadir Forum BUMN.

“Jadi semacam bursa tenaga kerja milenial, pintu masuk bursa tenaga kerja. Itu pola pikir bang Djokas dari Kenara Institute ini,” paparnya.

Selain Novriardi dan Djokas, Kenara Institute berisikan Sigit Eko Yuwono, Fiet Haryadi dan Dr Dedek Kusnadi.

Lantas, kenapa harus Kenara Institute yang mengelar acara tersebut, bukan instansi terkait? Novriardi blak-blakan, bahwa tidak ada yang mewujudkan agenda besar ini.

“Karena tidak ada yang menjadikan seminar ini,” katanya.

Padahal, dengan dialog ini, peluang dan potensi kerja milenial lebih terbuka untuk mendapatkan pekerjaan. Paling tidak, mewujudkan BLK memenuhi kebutuhan pasar tenaga kerja terkini.

“BLK kita itu paling tidak ada pelatihan Multi Media. Kampus-kampus kita seperti UNJA, UIN akan kita dorong Prodi Multi Media. Karena apa? Karena di dunia itu di butuhkan,” katanya.

“Sasaran seminar kita itu di sini. Maka seminar kita ini, seminar nasional,” pungkasnya.*(Erwin Majam)

Artikel Terkait