Daerah

Aparat Polres Sikka Tahan dan Interogasi Para Frater dan Bruder Ledalero, Diduga Teriaki Kata Sambo

Oleh : Rikard Djegadut - Jum'at, 30/09/2022 11:30 WIB

Jakarta, INDONEWS.ID - Belasan frater dan bruder dari biara Serikat Sabda Allah atau Societas Verbi Divini (SVD) mendapat perlakuan tidak mengenakan dari aparat Polres Sikka, Flores NTT pada Kamis 29 September 2022.

Pasalnya, para frater dan bruder itu harus tertahan dan diinterogasi oleh aparat Satlantas Polres Sikka di jalanan Kota Maumere saat pergi berbelanja keperluan dapur di kota tersebut.

Mereka ditahan dan diinterogasi karena diduga meneriaki kata `Sambo` ketika pulang berbelanja dan melewati anggota Satlantas Polres Sikka yang sedang bertugas.

"Tadi kami sempat ditahan polisi dan diinterogasi karena mereka bilang kami teriaki kata Sambo saat pulang belanja tapi kami pastikan bahwa tuduhan itu tidak benar," kata salah seorang biarawan, Bruder Legi Oki dikutip TribunFlores.com.

Bruder Legi Oki menyebutkan tuduhan yang dialamatkan kepada mereka tidak realistis karena ia bersama yang lainnya tidak berbuat hal demikian.

"Kami pastikan bahwa tidak ada yang teriak, mereka tidak ada bukti yang kuat," demikian sebutnya.

Bahkan tak sampai disitu saja, rombongan biarawan bersama beberapa karyawan Ledalero diikuti hingga ke Ledalero untuk dimintai keterangan terkait dugaan tadi.

Aparat Satlantas Polres Sikka yang datang ke Ledalero berjumlah 3 orang berpakaian dinas dengan menumpangi mobil polisi berwarna putih bercampur biru dan merah.

Di Ledalero rombongan diterima oleh Rektor SVD, Pater Frans Ceunfin, Pater Vande Raring, Pater Yanuarius Lobo, rombongan para frater yang pulang berbelanja tadi dan beberapa biarawan dan karyawan lainnya juga terlihat berada di lokasi itu.

Aparat Satlantas Polres Sikka diterima dengan tangan terbuka dan pertemuan dalam rangka interogasi kilat oleh aparat Polres Sikka berlangsung 30 menit lebih.

Pada momen itu, kedua belah pihak membicarakan hal yang sama yakni teriakan menyebutkan kata Sambo yang diduga diperbuat oleh para frater dan bruder SVD yang baru pulang belanja keperluan dapur tadi pagi.

Salah satu pembina Para Frater dan Bruder SVD, Pater Vande Raring usai pertemuan itu menerangkan bahwa memang benar aparat Polres Sikka mendatangi rumah Ledalero untuk meminta keterangan dugaan teriakan kata Sambo oleh para Frater dan Bruder SVD yang baru pulang berbenja tadi pagi.

"Tadi pagi aparat Satlantas Polres Sikka mendengar suara teriakan nama sambo lalu menuduh para frater tapi para frater bilang kami tidak melakukan hal itu, jadi mungkin karena mereka rasa tidak puas mereka lari ikut ke sini," tandasnya.

Pater Vande melanjutkan, menurut Polisi bahwa saat mobil melewati mereka, mereka mendengar ada frater yang berteriak dengan menyebutkan `Sambo lagi, Sambo lagi`.

"Sehingga polisi merasa tidak puas karena para frater tidak mengaku, lalu mereka lari ke sini bertemu dengan pimpinan tapi dari sikap para frater, para frater tidak meneriakkan hal itu. Sehingga tadi saya bilang, kita tidak bisa menjustis bahwa para frater yang meneriak karena ini berada di jalur publik, kendaraan lalu lalang, bisa jadi ada mobil-mobil yang serempet lalu terik dan lari yang kebetulan kerumunan di situ para frater, lalu frater itukan diduga jadi semua kita berbicara dari praduga tak bersalah," jelasnya.

Pater Vande menjelaskan Pater Rektor yakni Pater Frans Ceunfin memberikan jaminan bahwa pater rektor itu akan menyelesaikannya dengan para frater.

"Pater rektor akan tanya para frater apa yang sesungguhnya terjadi tadi pagi, baru setelah itu dilaporkan ke keamanan," tutupnya.

Sementara itu, salah satu aparat Satlantas Polres Sikka, K. Omeng ketika diwawancarai TribunFlores.com di depan halaman Ledalero, usai pertemuan itu mengatakan informasi sepenuhnya langsung ditanyai secara langsung kepada Kasat Lantas Polres Sikka.

"Nanti langsung ketemu dengan pak Kasat Lantas," tuturnya melanjutkan perjalanan menuju mobil.*

Artikel Terkait