Piala Dunia Qatar 2022

Paris dan Beberapa Kota Tak Gelar Nonton Bareng Piala Dunia, Terkait Isu HAM di Qatar?

Oleh : Rulin Purba - Rabu, 05/10/2022 21:50 WIB

Nobar sepakbola di Menara Eiffel, tak ada untuk edisi Qatar 2022. (Foto: ist)

indonews (Prancis) - Akan banyak warga Prancis yang berangkat ke Qatar 2022. Mendukung Les Bleus yang menjadi juara dunia Piala Dunia 2018 untuk mempertahankan gelar.

Tapi, untuk mereka yang tak berangkat dan ingin nonton ramai-ramai, kali ini harus gigit jari. Beberapa kota besar Prancis sepakat tak menggelar nobar seperti sebelumnya setiap kali timnas Prancis beraksi di arena Piala Dunia. Paris, misalnya, menggelar nobar besar-besaran di monumen ikonik Menara Eiffel. Menampung sampai 90.000 fans yang dimanjakan dengan siaran langsung lewat layar raksasa seperti terjadi di edisi PD 2018.

Untuk edisi Qatar 2022, pemerintah Kota Paris meniadakan tradisi itu. Mengikuti langkah serupa yang lebih dulu diputuskan aparat kota Prancis lainnya macam Lille, Strasbourg, Rodez, Bordeaux, Nancy dan Reims. Kota-kota ini tak gelar nobar sebagai aksi protes atas isu HAM dan buruh yang disinyalir dapat perlakuan tak selayaknya sejak Qatar membangun infrastruktur menyambut Piala Dunia 2022. The Guardian, misalnya, menyebut lebih dari 6.500 pekerja migran tewas sast bekerja. Ini mengundang reaksi keras para aktivis HAM dan buruh Prancis meski tak jelas apakah seluruh korban terkait persiapan Qatar 2022.

Pihak Qatar sendiri membantah laporan itu. Disebutkan buruh yang tewas hanya 3 terkait persiapan PD dan 35 lainnya sama sekali tak terkait.

Beda dengan kota lainnya, pemerintah Kota Paris menyebut ketiadaan nobar di Eiffel sama sekali tak terkait isu HAM. Karena itu tak tepat jika disebut aksi boikot Qatar 2022.

"Ini hanya terkait dengan masalah lingkungan dan sosial. Bukan boikot," Pierre Rabadan, petinggi olahraga Kota Paris tanpa merinci isu lingkungan yang dimaksud.

Hanya saja dalih Rabadan menjadi cemoohan karena dianggap munafik. Pasalnya, Paris adalah home base klub raksasa Paris Saint Germany (PSG) yang disegani seantero dunia dengan koleksi pemain sekaliber Lionel Messi, Neymar dan Kylian Mbappe.

Tak lain karena PSG dimiliki oleh perusahaan Qatar dan dipimpin pengusaha negeri tersebut, Nasser Al Khelaifi. Dan, sangat jelas keuntungan ekonomis yang didapatkan Paris atas keberadaan klub itu. Di musim kompetisi 2018-2019 misalnya, PSG tercatat menyumbang 180,7 juta USD dalam pemasukan pemda setempat dan menyediakan 2.150 pekerjaan permanen.

Pemain legendaris Prancis Eric Cantona salah satu yang terang-terangan menyatakan boikot Qatar 2022. (rnp)

Artikel Terkait